Dosen UNY Bantah Cekik Ketua BEM saat Ospek Mahasiswa Baru

1. Klaim ingin rebut megaphone

Arwan menegaskan, pihaknya sama sekali tak melakukan tindak intimidasi atau berbuat represif kepada anggota BEM, termasuk Farras yang sedang menyampaikan orasi kebangsaan di depan rombongan mahasiswa baru.

Dosen FEB UNY itu berdalih, saat kejadian kemarin dirinya cuma berupaya merebut megaphone yang dipakai Farras dkk menyampaikan orasi di gerbang dekat GOR.

"Tidak ada pencekikan, tidak ada intimidasi dari dosen," kata Arwan saat ditemui di UNY, Sleman, Rabu (7/8/2024). "Kami mencoba merebut megaphone itu," sambungnya menegaskan.

2. Halangi akses mahasiswa baru

Arwan mengaku punya alasan untuk merebut megaphone yang dipakai Farras dan anggota BEM saat itu.

Dia menuding BEM telah membuat lalu lintas mahasiswa baru peserta PKKMB tersendat saat mereka hendak kembali ke fakultas masing-masing dari lokasi pelaksaanan ospek di GOR kampus.

Sementara di satu sisi, dia melihat para mahasiswa baru sudah kelelahan dan merasa lapar karena telah mengikuti rangkaian acara ospek yang selesainya pun molor.

Di saat situasi demikian, menurutnya, BEM justru memperlambat laju pergerakan mahasiswa baru dengan menutup sebagian dari delapan jalur sirkulasi tersedia.

"Sehingga daripada ini memperlama kita ambil alih megaphone," katanya.

Baca Juga: Ketua BEM UNY Ngaku Dicekik Dosen saat Orasi di Depan Mahasiswa Baru