TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Awal Musim Kemarau di Jogja Bakal Mundur Gegara Anomali Cuaca

Musim kemarau datang dan pergi bertahap

Prakiraan tinggi gelombang perairan Indonesia 12 Februari 2024 (https://www.bmkg.go.id/)

Sleman, IDN Times - Awal musim kemarau di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diperkirakan mundur satu hingga dua dasarian, atau terjadi pada bulan Mei 2024. Penyebabnya adalah terjadi anomali cuaca di Indonesia.  

"Awal musim kemarau 2024 seluruh wilayah DIY diprediksi mundur dibandingkan rata-ratanya antara satu hingga dua dasarian. Perhitungan dasarian ini adalah per sepuluh hari," kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta, Reni Kraningtyas, Sabtu (23/3/2024).

1. Terjadi El Nino hingga IOD

Prakiraan Pola Angin Perairan Indonesia 12 Februari 2024. (https://www.bmkg.go.id/)

BMKG mencatat sejumlah anomali cuaca yang terjadi Indonesia, mulai dari El Nino yang memasuki netral pada Mei hingga Juni 2024. Kemudian anomali suhu muka laut perairan Indonesia atau Sea Surface Temperature (SST), diprediksi terjadi Maret hingga Agustus 2024.

Lalu, prediksi fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) netral yang diprediksi bertahan hingga tengah tahun 2024.

 

2. Terjadi Monsun Australia dan angin ITCZ

ilustrasi cuaca ekstrem (IDN Times/Rochmanudin)

Selain itu masih ada Monsun Australia yang diprediksi memasuki wilayah Indonesia bagian selatan pada Mei 2024, dan menguat di bulan Juni hingga Agustus. Ditambah adanya angin di sekitar ekuator atau Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ), dimana Indonesia menjadi wilayah pertemuan fenomena ini pada April sampai Juli tahun ini.

"Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer laut tersebut, maka diprediksi awal musim kemarau baru terjadi pada Mei 2024, khusus di wilayah Yogyakarta," tutur Reni.

 

2. Musim kemarau datang secara bertahap

Kondisi cuaca panas terik di Bandar Lampung, Kamis (21/3/2024). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Dengan sederet anomali cuaca itu, menurut Reni, musim kemarau akan datang terlambat dan secara bertahap. Dimulai bulan Mei dasarian I yang meliputi Kabupaten Sleman bagian Utara, Kabupaten Kulon Progo bagian Utara, Kabupaten Gunungkidul bagian Tengah dan Selatan, Kota Yogyakarta.

Selanjutnya, pada Mei dasarian III yang mencakup Kabupaten Kulon Progo bagian Tengah dan Selatan, Sleman bagian Selatan, seluruh Kabupaten Bantul. Serta Kabupaten Gunungkidul bagian Utara dan Barat.

"Puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024, dengan perincian satu zona musim atau 12.5 persen pada Agustus 2024 dan tujuh zona musim pada pada Juli 2024," urai Reni.

Baca Juga: Jadwal Kas Keliling untuk Tukar Uang Lebaran di Jogja dan Caranya

Verified Writer

Tunggul Kumoro Damarjati

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya