TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Teras Malioboro Tergenang, Pengelola Salahkan Cuaca Ekstrem

Genangan juga diklaim cepat surut

Suasana tempat relokasi PKL di Teras Malioboro 2. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Yogyakarta, IDN Times - Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya (UPT PKCB) Yogyakarta tak menampik soal genangan yang muncul di selter relokasi Teras Malioboro 2 dua hari terakhir.

Kepala UPT PKCB Yogyakarta, Ekwanto, namun mengklaim genangan surut dalam waktu singkat.

"Genangannya langsung habis kok, ada pori-pori tanah jadi langsung kering," kata Ekwanto saat dihubungi, Jumat (4/2/2022).

Baca Juga: PKL Malioboro Komplain Genangan dan Tempias saat Hujan Deras

1. Salahkan hujan angin

Kepala UPT Malioboro Ekwanto. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Ekwanto berujar, genangan dan air masuk ke area lapak di Teras Malioboro 2 terjadi akibat hujan disertai angin kencang.

"Kalau hujan deras gak pakai angin, ya gak apa-apa," tuturnya.

Menurutnya, konsep bangunan Teras Malioboro 2 mengutamakan sirkulasi. Tak ada dinding kecuali tiang-tiang penyangga atap.

"Jadi ya kalau tempias, saya kira wajar," ucap Ekwanto.

Namun, UPT PKCB Yogyakarta selaku pengelola Teras Malioboro 2 tetap menampung keluhan para pedagang. Masukan untuk pembenahan fasilitas akan ditindaklanjuti manakala memang dibutuhkan.

2. Kompak tunjuk biang keladinya

Suasana tempat relokasi PKL di Teras Malioboro 1. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Sementara Dinas Koperasi dan UKM (KUKM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga membenarkan perihal adanya air hujan yang masuk ke area lapak pedagang di Teras Malioboro 1.

Senada dengan UPT PKCB Yogyakarta, Pemda DIY selaku pengelola Teras 1 ini menyalahkan hujan ekstrem sebagai penyebab persoalan ini.

"Di empat tahun masa pembangunan (Teras Malioboro 1) itu ya baru kali ini kejadian, karena kemarin hujannya sangat ekstrem. Di mana-mana diikuti dengan angin kencang," kata Kepala Dinas KUKM DIY, Srie Nurkyatsiwi saat dihubungi, Jumat.

Siwi menerangkan, air bisa masuk ke area lapak melalui celah di antara atap ganda bangunan Teras Malioboro 1 yang sebenarnya didesain untuk sirkulasi udara.

"Itu kan tempias dari atas. Di atas itu kan atapnya ada dua, antara atap yang satu dengan bangunan jawa itu kan ada sela di situ. Itu untuk sirkulasi angin yang kalau ditutup malah panas," terangnya.

Baca Juga: Usai Relokasi, Pemda DIY Harus Jamin Keberlangsungan PKL Malioboro

Berita Terkini Lainnya