TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sri Sultan Minta Guru Harus Divaksinasi Sebelum Sekolah Tatap Muka  

Tutup sekolah jika muncul kasus penularan

Ilustrasi sekolah tatap muka (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Yogyakarta, IDN Times - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X tidak akan mengizinkan sekolah menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka,  paling tidak hingga seluruh guru dan tenaga pengajar menerima vaksinasi COVID-19.

"Kita mempersiapkan, persyaratan saya itu guru harus sudah divaksinasi," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (4/6/2021)..

Baca Juga: Sri Sultan Minta Peristiwa Harga Pecel Lele Tak Terulang  

1. Tutup sekolah jika muncul kasus penularan

Ilustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Sultan mengatakan ketika sekolah dibuka untuk KBM tatap muka, pengawasan yang dilakukan tak boleh kendor sedikit pun. Untuk itu akan diawali dengan screening menyasar para guru atau tenaga pengajar itu sendiri.

"Mereka diswab, nanti hari kelima pada waktu tatap muka juga diswab. Ada yang positif tidak. Begitu positif, close (sekolah) untuk tidak menular. Kalau gak ya terus," imbuh Sultan.

2. Klaim kasus saat uji coba KBM nihil

Gubernur DIY Sri Sultan HB X / Dokumentasi Humas Pemda DIY

Saat ini sebanyak sembilan sekolah tingkat SMA/SMK di bawah naungan Pemda DIY sudah menyelenggarakan uji coba KBM tatap muka secara terbatas. Pelaksanaannya menyelaraskan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.

Dari hasil tatap muka tersebut, Sultan mengklaim tak ditemukan satu pun kasus penularan virus di lingkungan sekolah. "Sampai (uji coba KBM) berakhir, tidak ada yang positif," sebutnya.

Sultan pun yakin hasil evaluasi uji coba ini bisa menjadi acuan penyelenggaraan KBM tatap muka mendatang, bahkan untuk tingkat SD dan SMP sekalipun.

Tapi Sultan tetap berpesan agar pengawasan tak boleh sampai lengah, khususnya bagi satuan pendidikan yang berada dalam jenjang terkecil.

"Untuk dolan (bermain), bergaul, itu harus bisa dijaga. Kalau yang sudah dewasa, diomongi mungkin bisa. Tapi yang kecil-kecil, anak SD kelas 1 atau 2 kan susah. Di situ diperlukan kehati-hatian dan seizin orang tua," tutupnya.

Berita Terkini Lainnya