TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

2 Saluran Irigasi Utama Ditutup, Ini Dampaknya ke Sleman

Potensi Terjadi Puso

Kondisi Selokan Van Der Wijck di Moyudan, Sabtu (21/9/2024). (IDN Times/Arianto)

Intinya Sih...

  • Kabupaten Sleman berpotensi terjadi puso selama penutupan Selokan Mataram dan Van Der Wijck.
  • Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman mengantisipasi potensi puso dengan sosialisasi dan imbauan kepada petani.
  • Langkah antisipasi lain dengan menyiapkan sumur bor di kawasan terdampak kekeringan, sebanyak 21 sumur bor yang sudah terpasang di wilayah Sleman.

Sleman, IDN Times - Sekretaris Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman, Rofiq Andriyanto, menyebut Kabupaten Sleman berpotensi terjadi puso selama penutupan Selokan Mataram dan Van Der Wijck. Ini karena keduanya merupakan saluran irigasi utama yang mengairi mayoritas persawahan di wilayah Kabupten Sleman.

1. Potensi puso selama penutupan saluran irigasi

Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman telah mengantisipasi potensi puso terkait penutupan Selokan Mataram dan Selokan Van Der Wijck. Antara lain berupa sosialisasi kepada petani untuk beralih komoditi tanam sementara waktu. Ada pula imbauan untuk tidak menanam khususnya padi selama pasokan air ditutup. 

“Potensi Puso ada tapi kita sudah sudah sosialisasikan agar mengatur tata waktu tanam menyesuaikan kondisi penutupan saluran. Kalau kurang, maka ambil air dari sumur bor. Sudah sosialisasikan ke petani dan perikanan agar hemat air,” kata Rofiq, Sabtu (21/9/2024). 

Saat ditanya total lahan terdampak, Rofiq memperkirakan hingga di atas 1.000 hektare. Jumlah ini masih berpotensi bertambah karena luasan sawah di Sleman membentang dari Minggir hingga Prambanan. Seluruhnya teraliri saluran irigasi Selokan Mataram maupun Selokan Van Der Wijck. 

Dia juga menuturkan tidak semua lahan pertanian mengandalkan dua saluran irigasi utama. Ada pula petani yang mengandalkan dari sungai maupun sumur bor, walaupun jumlahnya tidak sebanyak dua saluran irigasi utama, Selokan Mataram dan Selokan Van Der Wijck. 

“Kurang lebih mungkin bisa sekitar seribuan hektare untuk lahan terdampak di kondisi kekeringan atau kekurangan air karena penutupan Selokan Mataram dan Selokan Van Der Wijck,” katanya.

2. Siagakan 21 sumur bor

Langkah antisipasi lain dengan menyiapkan sumur bor di kawasan terdampak kekeringan. Setidaknya saat ini sudah ada sekitar 21 sumur bor yang terpasang di sejumlah wilayah di Sleman. Seluruhnya dapat langsung digunakan untuk memompa air ke area persawahan. 

Strategi ini sudah diawali sejak beberapa tahun lalu. Terbaru adalah penambahan 7 sumur bor pada medio tahun 2023. Jumlah ini masih akan bertambah menjelang akhir tahun 2024. Lokasinya tak hanya di selatan tapi juga utara saluran irigasi. 

“Sumur bor ini untuk antisipasi perbaikan Selokan Mataram pada saat ada pemeliharaan yang itu rutin tiap tahun sekitar bulan Oktober November. Satu titik irigasi sumur bor itu bisa mengairi kurang lebih 20 hektar,” ujar Rofiq. 

Baca Juga: Aliran Selokan Mataram Dimatikan Mulai Bulan Depan, Ini Penyebabnya

Verified Writer

Arianto

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya