TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Songsong New Normal, UGM Tawarkan 3 Opsi yang Bisa Dipakai Pemerintah

Kebijakan Transportasi Harus Pertimbangan Segi Kemanusiaan

Universitas Gadjah Mada (Dok. Humas UGM)

Sleman, IDN Times - Aspek kemanusiaan harus dipertimbangkan dalam kebijakan transportadi saat new normal diterapkan. Rektor UGM, Panut Mulyono mengungkapkan di masa seperti ini, Indonesia dihadapkan pada beberapa opsi kebijakan. Agar kebijakan tersebut tidak menimbulkan dampak yang justru merugikan diperlukan pertimbangan yang hati-hati dan seksama.

Baca Juga: Pemkab Sleman Siap Gelar Rapid Test Serentak di 14 Pasar Tradisional

1. Ada beberapa opsi yang ditawarkan UGM

Rektor UGM Panut Mulyono (IDN Times/Siti Umaiyah)

Menurut Panut, di dalam penerapan new normal, UGM menawarkan sejumlah opsi yang bisa dipakai oleh pemerintah. Pertama, pemulihan ekonomi lebih dikedepankan tetapi berdampak sensitif dipandang dari sudut kemanusiaan. Opsi kedua misi kemanusiaan lebih dikedepankan tetapi berdampak sensitif dari sudut pemulihan ekonomi, dan opsi ketiga yaitu mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan untuk ekonomi yang lebih baik.

“Dengan mempertimbangkan fakta-fakta di lapangan dan pemikiran dari para pakar perguruan tinggi bidang teknik, sosial, kesehatan masyarakat, ekonomi, kewilayahan dan budaya, kiranya UGM mengusulkan kajian yang menyeimbangkan dari aspek nilai kemanusiaan dan keberlangsungan ekonomi yang lebih baik," ungkapnya usai melakukan penandatanganan kerja sama dengan Balai Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan RI dan 3 universitas lainnya pada Selasa (2/6).

2. Perlu kajian model dan strategi pemulihan bisnis angkutan perkeretaapian pasca pandemik

(Humas UGM)

Sementara itu, Kepala Pustral UGM, Prof. Agus Taufik Mulyono,  menyatakan untuk menyikapi dampak pandemik dan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terhadap resiliensi (kemampuan untuk beradaptasi dan tetap teguh dalam situasi sulit) kinerja dan keberlangsungan sektor transportasi operator dan travel behaviour, regulasi yang perlu dikembangkan adalah kajian yang berdampak sosial ekonomi selama masa pandemik COVID-19 terhadap bisnis angkutan perkeretaapian. Dia menjelaskan perlu kajian model dan strategi pemulihan bisnis angkutan perkeretaapian pasca pandemik Covid-19.

“Usulan UGM berupa kajian peran transportasi perkeretaapian mempercepat distribusi logistik kemanusiaan berupa bahan pangan berbasis bencana pandemik," ujarnya.

Baca Juga: Cegah Kerumunan, Sekolah Vokasi UGM Luncurkan Pasar Online

Berita Terkini Lainnya