TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Relawan Selter UGM Dialihkan Siapkan Kuliah Tatap Muka

Selter COVID-19 UGM sudah tak ada pasien

Ilustrasi ruang Isolasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Sleman, IDN Times - Sejak menurunnya kasus COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), selter-selter bagi pasien COVID-19 yang sebelumnya disediakan Universitas Gadjah Mada (UGM) sudah mulai kosong.

Rustamaji, Ketua Satgas COVID-19, UGM mengungkapkan selain selter yang mulai kosong, di kalangan UGM sendiri saat ini juga sudah tidak ditemukan kasus COVID-19.

“Alhamdulilah, kita patut bersyukur pada Allah SWT, kondisi bisa terkendali dan kita bisa lihat tidak ada yang sakit COVID-19 di sekitar kampus UGM," ungkapnya pada Kamis (7/10/2021).

Baca Juga: Tak Ada Pasien, Sleman Akan Tutup Selter UII dan UNISA

1. RS khusus COVID-19 di UGM juga ditutup

Ilustrasi ruang isolasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Rustamaji menyampaikan, di UGM sendiri sebelumnya telah disediakan beberapa selter dan beberapa rumah sakit khusus COVID-19 yang pengelolaannya di bawah UGM maupun instasi terkait. Di antaranya Selter Asrama Baciro, selter di PIAT UGM, Wisma Kagama, selter di Museum Geologi Klaten, selter di Karanggayam, serta RS khusus COVID-19 yang berada di UC UGM.

Saat ini, semua shelter kosong, dan untuk RS khusus COVID-19 di UC UGM juga telah ditutup. Menurut Rustamaji

"Selter Asrama Baciro kosong, Rumah Sakit khusus Covid di UC UGM sudah ditutup, selter yang di PIAT UGM dan lain-lain juga terpantau kosong," katanya.

2. Relawan Satgas kembali ke barak

Ilustrasi relawan tenaga kesehatan (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Menurut Rustamaji, dengan kosongnya sejumlah selter maupun ditutupnya RS khusus COVID-19 di UGM, maka relawan Satgas COVID-19 UGM bisa kembali ke barak. Kemudian, relawan yang ada tersebut akan mulai bersiap turut serta menyiapkan rencana pelaksanaan Pertemuan Tatap Muka (PTM) Terkendali di UGM.

"Nantinya, Satgas COVID-19 UGM bersiap menyambut kedatangan para mahasiswa dengan turut menyiapkan pembelajaran luring," terangnya.

Rustamaji menyampaikan, untuk PTM Terkendali ini akan dikembalikan ke masing-masing orang tua dan mahasiswa. Para orang tua dan mahasiswa bisa menentukan pilihan mau pembelajaran secara luring atau daring.

“Atau malah kombinasi keduanya, karenanya kita menyiapkan berbagai prasyarat untuk pelaksanaannya. Karena PPKM kita saat ini level 3, artinya ruang-ruang kuliah yang diperbolehkan masih 25 persen, karenanya harus disiapkan betul sarana prasarannya baik oleh fakultas, DPP dan pihak-pihak lainnya," terangnya.

Baca Juga: 5 Hantu yang Jadi Urban Legend di Kampus UGM

Berita Terkini Lainnya