TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemeriksaan Spesimen Lambat, Pemkab Sleman akan Beli Alat PCR

Pemeriksaan baru dapat diketahui 7 hingga 10 hari

Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo. (IDN Times/Siti Umaiyah)

Sleman, IDN Times - Beberapa hari terakhir Pemerintah Kabupaten Sleman mengalami kesulitan mengirimkan spesimen hasil swab ke beberapa labolatorium di DI Yogyakarta, hal ini disebabkan kapasitas labolatorium yang tidak mencukupi. Hal tersebut berimbas pada hasil yang dikeluarkan labolatorium dalam memeriksa spesimen dan penanganan COVID-19 di Kabupaten Sleman.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo menjelaskan untuk mengatasi hal tersebut dalam waktu dekat Pemerintah Kabupaten Sleman berencana membeli alat Polymerase Chain Reaction (PCR)  yang akan akan ditempatkan di UPTD Labolatorium Kesehatan Sleman yang beralamat di Purwosari, Sinduadi, Mlati, Sleman.

Baca Juga: 8 Ribu Wisatawan Kunjungi Tebing Breksi saat Libur Akhir Pekan  

1. Sehari bisa periksa 200 spesimen

Ilustrasi Swab test. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Joko menjelaskan alat PCR yang akan dibeli memiliki kisaran harga Rp750 juta, dalam sehari alat baru tersebut bisa memeriksa sekitar 200 spesimen.  Dimungkinkan pada akhir Agustus nanti alat sudah sampai di Sleman.

"Kita sedang pelajari spesifikasinya, kita targetkan pertengahan Agustus sudah klik di katalog, paling lambat barang datang akhir Agustus," ungkapnya pada Senin (3/8/2020).

2. Selama ini hasil pemeriksaan sangat terlambat

Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo. IDN Times/Siti Umaiyah

Selama ini menurut Joko, hasil uji spesimen di Kabupaten Sleman bisa dibilang sangat lambat. Sampel yang dikirim ke labolatorium baru hasilnya sekitar 7 hingga 10 hari ke depan. Padahal idealnya hasil swab dapat diketahui dalam waktu satu hari. 

Joko juga mengungkapkan sebenarnya pada bulan Juni lalu pihaknya menargetkan melakukan swab massal sebanyak 5.000 spesimen sampai dengan akhir bulan Juli. Namun karena keterbatasan labolatorium membuat target tersebut baru terpenuhi 2.100 sampai awal bulan Agustus.

"Kita selama ini tergantung pada labolatorium yang lain, dan itu mengakibatkan time late. Jadi semisal hari Jumat kemarin ada peningkatan kasus, itu sebenarnya kasusnya bukan hari itu tapi terjadi 7 hingga 10 hari sebelumnya," terangnya.

Baca Juga: 9 Nakes Positif COVID-19, Puskesmas Depok I Ditutup

3. Diharapkan hasil swab bisa cepat diketahui

Bupati Sleman, Sri Purnomo. IDN Times/Siti Umaiyah

Hal senada disampaikan Bupati Sleman Sri Purnomo, menurutnya pembelian PCR agar hasil swab di Kabupaten Sleman bisa diketahui secepatnya. Hal tersebut bertujuan agar penanganan COVID-19 di Kabupaten Sleman bisa lebih cepat.

"Kami mengusahakan membeli alat untuk membaca swab. Nanti begitu kita punya alat, mungkin pagi swab, siang atau sore bisa tahu hasilnya kemudian penanganan bisa lebih cepat," paparnya. 

Baca Juga: RS Rujukan COVID Hampir Penuh, Sleman Siapkan Tempat Isolasi Baru  

Berita Terkini Lainnya