Pakar UGM: Mentalitas Miskin Bikin Bansos Salah Sasaran
Puluhan ribu ASN terindikasi menerima bansos
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Mentalitas miskin masyarakat menjadikan bantuan sosial sering salah sasaran. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pusat Kajian Pembangunan Sosial (SODEC) Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (Fisipol UGM), Hempri Suyatna.
Hempri mengungkapkan, mentalitas miskin pulalah yang membuat adanya fenomena ribuan ASN yang terindikasi menerima berbagai jenis bantuan sosial yang bukan menjadi haknya.
“Jika mereka sadar bahwa ini bukan hak mereka, seharusnya segera dikembalikan. Bentuk-bentuk mentalitas miskin ini yang harus dibenahi agar program bansos juga tepat sasaran,” ungkapnya.
Baca Juga: Pakar UGM: 80 Persen Penduduk Kemungkinan Sudah Terpapar Varian Delta
1. Penyaluran yang salah buat kebijakan bansos kurang efektif
Hempri mengungkapkan, program bantuan sosial ini diperuntukkan untuk masyarakat rentan dan masyarakat terdampak bencana. Selain itu juga untuk mengatasi berbagai risiko sosial baik dari aspek rehabilitasi sosial, perlindungan sosial, jaminan sosial, pemberdayaan, dan penanggulangan kemiskinan. Dengan adanya penyaluran bantuan yang salah sasaran, membuat kebijakan bansos menjadi kurang efektif.
“Memang sudah banyak kebijakan bansos yang dilakukan pemerintah. Secara umum dapat saya katakan kurang efektif karena selain masih banyak salah sasaran, program-program bansos ini cenderung hanya menjadi pemadam kebakaran dan parsial,” terangnya.
Baca Juga: Mahasiswa Diduga Lakukan Kekerasan Seksual, UGM Bentuk Tim Khusus