Kecelakaan di Bantul, Pustral UGM: Daerah Rawan Harus Jadi Prioritas
Selain rambu, infrastruktur keselamatan juga perlu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Kecelakaan bus pariwisata di Bukit Bego, Imogiri, Bantul, kembali terjadi pada Minggu (6/2/2022). Akibatnya, 13 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka
Berkaca pada kejadian tersebut, Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada (UGM), Arif Wismadi, menyoroti sejumlah hal. Salah satunya yakni harus adanya prioritas lebih pada aspek keselamatan di daerah dengan geometri jalan yang rawan kecelakaan.
"Sesungguhnya di ruas-ruas tersebut telah terdapat rambu-rambu peringatan tentang tanjakan dan tikungan. Namun demikian daerah black spot, atau rawan dan atau sering terdapat kecelakaan harus ada upaya ekstra," ungkapnya pada Senin (7/2/2022).
Baca Juga: Kesaksian Penumpang Bus GA Trans: Bermasalah Sejak di Breksi
1. Hal yang harus ditekankan
Berkenaan dengan hal tersebut, Arif menilai hal yang harus dilakukan yakni upaya menekan risiko kecelakaan. Seperti halnya perambuan dan marka untuk traffic calming (mengurangi kecepatan laju kendaraan) kemudian mencegah kemungkinan kecelakaan tunggal maupun yang melibatkan pengguna kendaraan lain.
Dia menjelaskan, banyak juga kejadian kecelakaan melibatkan pengguna yang tidak memahami medan yang dilalui. Kondisi permukaan jalan yang bagus dapat menimbulkan kesalahan tindakan sopir yang tidak mengenal medan. Sehingga tidak tahu kapan harus menahan laju, serta kapan menyiapkan tenaga akselerasi untuk menghadapi tanjakan.
"Untuk itu perambuan harus memberikan informasi yang cukup tidak hanya informatif tapi instruktif untuk pengendara," katanya.
Baca Juga: Kecelakaan di Bantul, Bus Sempat Tabrak Tebing 2 Kali