Kecelakaan di Bantul, Bus Sempat Tabrak Tebing 2 Kali   

Sopir bus meninggal dunia di rumah sakit

Bantul, IDN Times - ‎Kecelakaan bus wisata bus GA Trans Nopol AD 1507 EH di Jalan Imogiri-Dlingo tepatnya di Bukit Bego, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Bantul menyebabkan 13 penumpang meninggal dunia. Sementara puluhan penumpang lainnya mengalami luka ringan hingga berat yang sebagian besar terjadi di bagian kepala.

1. Diduga fungsi rem tidak berfungsi

Kecelakaan di Bantul, Bus Sempat Tabrak Tebing 2 Kali   Jumpa pers laka tunggal bus GA Trans di Bantul yang menyebabkan 13 penumpang tewas.(IDN Times/Daruwaskita)

Kapolres Bantul, AKBP Ihsan mengatakan peristiwa terjadi saat bus yang membawa rombongan pegawai dan keluarga perusahaan konveksi di Sukoharjo, Jawa Tengah berwisata dengan tujuan Tebing Breksi, Hutan Pinus dan Pantai Parangtritis.

Selepas acara di Tebing Breksi, rombongan menuju Hutan Pinus di Dlingo selanjutnya menuju Pantai Parangtritis. Namun saat berada di jalan menurun, bus tiba-tiba oleng.

"Dari keterangan saksi yang ada di dalam bus, ia melihat sopir panik sambil memainkan persneling, sehingga ada indikasi fungsi rem tidak berfungsi atau blong saat kendaraan meluncur ke bawah," ujar Ihsan saat jumpa pers di Mapolres Bantul, Minggu (6/2/2022) malam.

Baca Juga: Bus GA Trans Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, 13 Penumpang Meninggal

2. Sopir bus meninggal dunia, 4 penumpang belum teridentifikasi

Kecelakaan di Bantul, Bus Sempat Tabrak Tebing 2 Kali   Kecelakaan bus wisata di Bukit Bego Bantul, 13 Penumpang meninggal.(doc.istimewa)

Saat bus oleng, langsung menabrak tebing jalan yang berada di sebelah kanan. Akhirnya menyebabkan bus bagian depan dan samping kanan bus ringsek serta kaca pecah yang menyebabkan 13 penumpang meninggal dunia.

"Ada korban yang meninggal di lokasi kejadian, namun ada yang meninggal di rumah sakit. Sampai saat ini ada 13 korban meninggal dunia dan korban luka sebanyak 34 orang dirawat di tiga rumah sakit yakni RSUD Panembangan Senopati Bantul, RS PKU Muhammadiyah Bantul dan RS Nur Hidayah Patalan," ungkapnya.

Ihsan mengungkapkan kondisi sopir bus, Feriyanto asal Surakarta meninggal dunia di rumah sakit. "Sopir bus juga meninggal dunia saat mendapatkan perawatan di RSUD Panembahan Senopati Bantul," imbuhnya.

Polres Bantul saat ini membuka posko informasi kecelakaan tunggal bus GA Trans di tiga rumah sakit yang merawat korban kecelakaan tunggal.

"Dari korban yang meninggal masih ada empat jenazah yang belum teridentifikasi. Tim Inafis sedang bekerja untuk mengungkap identitas korban," ungkapnya.

Malam ini korban yang meninggal dunia akan diberangkatkan ke rumah duka di Sukoharjo dengan mobil ambulans dan dikawal oleh petugas kepolisian.

"Kami pastikan jenazah akan kami antar sampai rumah duka di Sukoharjo. Kami segenap Polres Bantul turut berduka cita kepada keluarga atas peristiwa kecelakaan ini," terangnya.

3. Bus sempat menabrak tebing sebanyak dua kali

Kecelakaan di Bantul, Bus Sempat Tabrak Tebing 2 Kali   Rizal salah seorang saksi yang melihat kecelakaan bus GA Trans di Bukit Bego,Imogiri, Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Salah satu rombongan yang berada di belakang bus, Rizal mengatakan saat berada di jalan turunan, bus terlihat berjalan cepat dan tidak terkendali. Padahal lampu bus menyala merah, namun tetap melaju dengan kencang. Saat di lokasi kejadian, bus sempat dua kali menghantam tebing. 

"Bus sempat oleng dan dua kali menghantam tebing, akhirnya berhenti saat roda bus depan dan belakang sebelah kanan masuk saluran irigasi," papar Rizal. 

Rizal mengaku rombongan acara family Gathering ini menggunakan dua bus dan tiga mobil pribadi. Bus pertama telah melaju di depan, namun bus kedua mengalami kecelakaan.

"Kita telepon bahwa bus kedua mengalami kecelakaan, akhirnya membatalkan kunjungan ke Pantai Parangtritis," terangnya.

4. Sebanyak 3 rumah sakit di Bantul rawat penumpang bus

Kecelakaan di Bantul, Bus Sempat Tabrak Tebing 2 Kali   Korban selamat bus GA Trans masih terluhat shock di halaman IGD RSUD Bantul.(IDN Tikes/Daruwaskita)

Humas RSUD Panembahan Senopati Bantul, Siti Rahayuningsih mengatakan pihaknya merawat 20 korban. Dari jumlah tersebut tujuh di antaranya meninggal dunia, tujuh menderita luka ringan, dua orang menderita luka sedang dan luka berat sebanyak empat korban.

"Korban yang luka berat mengalami trauma di bagian kepala dan seorang pasien akan dirujuk ke rumah sakit lain yang memiliki fasilitas lebih lengkap. Sementara yang luka ringan, lecet-lecet sudah diperbolehkan pulang," tutur Siti. 

Humas RS PKU Muhammadiyah Bantul, Wahyu Priyono mengatakan pihaknya saat ini merawat 16 korban, lima korban meninggal dunia dan sisanya menderita luka ringan hingga berat.

"Ada satu korban luka ringan sudah diperbolehkan pulang," ujarnya.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya