Ganjar Pranowo Pesan 100 Unit GeNose untuk Surveilans COVID-19
Akan digunakan di rumah sakit dan puskesmas di Jateng
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, telah memesan 100 unit GeNose buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk meningkatkan kapasitas surveilans COVID-19. Menurut Ganjar, nantinya alat deteksi COVID-19 lewat embusan napas tersebut akan digunakan di rumah sakit serta puskesmas di Provinsi Jawa Tengah.
"Saya tadi mencoba, sangat simpel hanya dengan meniup napas, dalam waktu 3 menit sudah keluar hasilnya. Kami mau beli 100, tapi saat ini baru dapat 35," ungkapnya dalam keterangan tertulis pada Selasa (5/1/2021).
Baca Juga: 100 Unit GeNose Ludes Terjual, 5 Ribu Alat Siap Dibuat
1. Agar Indonesia tidak bergantung pada alat dari luar negeri
Saat ini, GeNose dijual dengan harga sebesar Rp62 juta dan bisa digunakan berulang kali dengan menggunakan kantong yang bisa dibeli dengan harga Rp15 ribu. Dengan alat ini, biaya melakukan deteksi COVID-19 diperkirakan hanya sebesar Rp25 ribu.
Menurut Ganjar, langkah Pemprov Jawa Tengah untuk menggunakan GeNose ini penting untuk dilakukan agar Indonesia tidak terus-menerus bergantung pada alat yang tidak diproduksi di dalam negeri dan berbiaya mahal. Hal ini pun perlu dukungan dari Pemerintah Pusat agar daerah-daerah lain juga turut menggunakan alat ini untuk meningkatkan surveillance di tingkat daerah.
"Saya yakin masyarakat akan mampu jika dianggarkan secara murah. Dan jika anak bangsa bergotong royong melakukan donasi, dengan donasi sebesar Rp100 ribu saja sudah membantu 4 orang," jelasnya.
Baca Juga: Dapat Izin Kemenkes, Alat Deteksi COVID-19 GeNose Siap Diedarkan