100 Unit GeNose Ludes Terjual, 5 Ribu Alat Siap Dibuat  

Satu unit GeNose dijual Rp62 juta  

Sleman, IDN Times - GeNose C19 yang merupakan alat deteksi COVID-19 melalui embusan napas telah digunakan di sejumlah rumah sakit. Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro menjelaskan beberapa fasilitas kesehatan yang sudah menggunakan alat ini yakni rumah sakit Bhayangkara Yogyakarta, Karyadi Semarang, Moewardi Solo, dan RS Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) .

1. Bisa memperkuat sistim surveillance 4T

100 Unit GeNose Ludes Terjual, 5 Ribu Alat Siap Dibuat  GeNose besutan UGM. Dok: istimewa

Hadirnya alat besutan peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) ini, menurut Bambang dapat memperkuat sistem surveillance 4T yakni testing, tracing, tracking, serta treatment. Menurutnya  Indonesia perlu memiliki kemandirian dalam hal testing dan monitoring serta skrining COVID-19.

“Kalau untuk testing tidak lain kita lakukan dengan PCR yang merupakan gold standar. Namun untuk skrining, dituntut kemampuan kita melakukan inovasi melahirkan alat yang bisa lakukan skrining dalam waktu cepat, relatif nyaman, dan tingkat akurasi tinggi,” ungkapnya dalam konferensi pers pada Senin (28/12/2020).

Baca Juga: UGM Ciptakan GeNose, Alat Pendeteksi COVID-19 Melalui Embusan Napas

2. Sebanyak 5.000 unit alat siap didistribusikan bulan Februari 2021

100 Unit GeNose Ludes Terjual, 5 Ribu Alat Siap Dibuat  GeNose besutan UGM. Dok: istimewa

Rencananya pada pertengahan bulan Februari 2021 mendatang, sebanyak 5.000 unit GeNose bisa didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia.  Dia mengatakan inovasi ini dapat mendukung sektor kesehatan dan menunjang upaya pemulihan kegiatan ekonomi.

“Terima kasih kepada tim peneliti UGM dalam membantu penanganan COVID-19 khususnya 4T. Kita harapkan bisa berjalan mulus dan butuh dukungan Kemenkes supaya inovasi anak bangsa terus difasilitasi dan dukungan Satgas COVID-19 supaya alat bisa dipakai dalam proses 4T,” katanya.

3. 100 unit GeNose telah terjual

100 Unit GeNose Ludes Terjual, 5 Ribu Alat Siap Dibuat  Alat GeNose besutan peneliti UGM. Dok: istimewa

Sementara itu salah satu anggota tim pengembang GeNose, dr. Dian Kesumapramudya Nusantara mengatakan saat ini pihaknya telah memproduksi 100 unit Genose C19 yang telah ludes terjual. Selanjutnya akan memproduksi 100 unit dengan bantuan Kemenritek/BRIN.

“Insyaallah dengan bantuan beberapa institusi dan filantropi akan produksi sekitar 2 ribu akhir Januari dan 5 ribu pertengahan Februari dan targetnya bisa 10 ribu,” paparnya.

GeNose mulai dikembangkan oleh tim peneliti UGM sejak Maret 2020 lalu. Alat ini terbukti memiliki sensitivitas hingga 92 persen dan spesifitas mencapai 95 persen.

Satu unit Genose C19 dijual Rp62 juta dan dapat digunakan mendeteksi COVID-19 melalui embusan napas dengan sangat cepat. Waktu yang dibutuhkan hanya 2 menit tanpa memerlukan reagen maupun bahan kimia lainnya. Alat dapat dipakai untuk melakukan tes sekitar 120 ribu orang per hari dengan biaya relatif terjangkau.

Baca Juga: Duh, Sepekan Jumlah Pasien COVID-19 di DIY Bertambah 1.613 Kasus!  

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya