Gampang Marah saat Kena Razia di Pos Penyekatan, Ini Kata Psikolog UGM
Banyak warga marah-marah saat terjaring penyekatan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Guna mencegah adanya pemudik yang tetap nekat pulang kampung saat masa peniadaan mudik Lebaran 2021, petugas melakukan penyekatan di banyak titik di Indonesia. Tidak sedikit masyarakat yang marah-marah lantaran terjaring razia dan diminta putar balik.
Lalu, apa kata psikolog mengenai penyebab banyaknya masyarakat yang marah saat terjaring razia? Begini penjelasan Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Diana Setiyawati.
Baca Juga: Pungut Parkir Mobil Rp20 Ribu, Jukir di Jogja Bayar Denda Rp500 Ribu
1. Masyarakat tengah berada di fase kekecewaan
Diana memaparkan, penyebab seseorang marah ketika kena razia di pos penyekatan lantaran saat ini mereka tengah berada pada fase kekecewaan. Selain itu, mereka juga memiliki banyak tanda tanya kapan pandemik COVID-19 akan berakhir dan situasi bisa kembali normal.
Menurut Dosen sekaligus Peneliti Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi UGM ini, masyarakat sangat sensitif saat berada di masa ini. Kelelahan akibat pandemik menjadikan manusia menjadi tidak rasional. Ditambah adanya pembatasan mobilitas termasuk larangan mudik dan penyekatan di setiap perbatasan wilayah menjadikan ruang gerak manusia sebagai makhluk sosial untuk terhubung secara langsung semakin terbatas.
Dia menyebutkan, di masa saat ini memang sebagian orang bisa beradaptasi melakukan komunikasi dan terhubung secara digital, akan tetapi tidak sedikit pula sebagian lainnya tidak bisa melakukan atau beradaptasi dengan cara tersebut.
“Sudah dua kali lebaran tidak bisa mudik, sementara perasaan ingin bertemu keluarga dengan mudik sangat kuat. Kondisi ini bisa dipahami jika menjadikan masyarakat mudah marah karena ini menyakitkan bagi mereka. Psikologis masyarakat sudah lelah terhadap pandemik dan hasrat untuk terhubung menjadi sangat besar,” katanya.
Baca Juga: Selama Larangan Mudik, Hampir 8 Ribu Kendaraan Tak Diizinkan Masuk DIY