Dikembangkan Lebih Lanjut, Apa Saja yang Baru dari GeNose C19?
Ini aspek-aspek baru yang dikembangkan pada GeNose
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) terus mengembangkan teknologi GeNose C19. Inventor GeNose, Dian Kesumapramudya Nurputra, menyebutkan ada empat hal yang diperbaharui dari alat deteksi COVID-19 melalui embusan napas ini.
Empat hal tersebut meliputi pembaruan versi perangkat lunak kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), operasi prosedur standar (SOP) operator, buku manual, dan uji validitas eksternal alat skrining COVID-19.
Baca Juga: Dongkrak Penjualan saat Pandemik, Teknologi Digital Jadi Harapan
1. Pembaharuan kecerdasan buatan bisa untuk antisipasi varian baru COVID-19
Dian menjelaskan, versi terbaru dari artificial intelligence (AI) GeNose C19 ialah Versi 1.3.2 build 6. AI Versi ini diperbarui dari sisi antarmuka yang lebih ramah bagi operator alat (user friendly), basis data yang lebih besar, dan fitur pembacaan kurva secara manual.
Nantinya, fitur ini bisa membantu dokter atau tenaga kesehatan yang ingin mempelajari bentuk-bentuk kurva hasil pembacaan alat GeNose. Menurut Dian, adanya pembaharuan kecerdasan buatan GeNose bisa untuk mengantisipasi varian-varian baru virus SARS-CoV-2 yang muncul.
“Varian D64G sudah masuk ke database yang sekarang,” ungkapnya pada Minggu (23/5/2021).
Dia menjelaskan, untuk akses basis data varian baru virus didapatkan dari rumah sakit yang merawat pasien dengan varian baru, sehingga peneliti mampu mendapatkan sampel napas untuk memperbarui kecerdasan buatan GeNose.
“Kecerdasan buatan GeNose C19 versi terbaru juga menyediakan indikator bagi operator untuk menerapkan SOP secara tepat agar pembacaan kurva lebih akurat dan mudah,” katanya.
Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Dilarang Digunakan untuk Usia di Bawah 30 Tahun