TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Canggih, Mahasiswa UNY Manfaatkan AI pada Alat Sortir Jambu Biji

Mampu memilah jambu biji lewat tingkat kematangan

Alat sortir jambu biji berbasis AI. Dok: istimewa

Sleman, IDN Times - Sekelompok mahasiswa dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil membuat alat sortir jambu biji berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Mereka terdiri dari Fardiansyah Nur Aziz dan Utami Nur Melyasari Prodi Pendidikan Teknik Elektronika, serta Puput Putri Witadiana Prodi Pendidikan Kimia.

Fardiansyah menjelaskan, selama ini para petani hingga saat ini melakukan penyortiran jambu biji secara manual yang memakan waktu. Selain itu, beberapa orang memiliki persepsi tingkat kematangan buah yang berbeda-beda, sehingga sering tercampur aduk antara buah yang memiliki nilai jual tinggi dengan buah yang memiliki nilai jual rendah. Terkhusus adanya akurasi warna yang tidak stabil dan proses penimbangan yang membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Proses penyortiran buah jambu mempengaruhi kondisi buah apabila buah tersebut akan didistribusikan jauh dari tempat di mana buah itu dipanen. Hal itu karena kondisi buah jambu yang tidak dapat matang secara merata," ungkapnya.

Baca Juga: Mahasiswa UNY Ajak Anak Tunanetra Lebih Bugar Lewat Fun Art

1. Menggunakan teknologi yang bisa mengenali warna

Alat sortir jambu biji berbasis AI. Dok: istimewa

Fardiansyah mengatakan, alat besutannya bersama dua rekannya ini menggunakan teknologi yang dapat mengenali warna seperti sensor TCS3200. Alat yang dinamakan Aisogu ini sudah berbasis AI.

“Teknologi sensor TCS3200 apabila dikombinasikan dapat mengenali warna pada masing-masing buah jambu yang dikontrol menggunakan Arduino Uno,” katanya.

Dia menjelaskan, Arduino Uno ini akan membaca warna pada kulit pada buah jambu dengan Fuzzy Logic Controller AI setelah itu dapat membuat keputusan sendiri berdasar nilai input yang telah didapat.

2. Bisa mengkategorikan jambu berdasarkan jenis kematangan

Alat sortir jambu biji berbasis AI. Dok: istimewa

Puput menambahkan keunggulan dari alat ini meliputi persepsi kematangan yang terstandarisasi dan buah jarang tersentuh tangan sehingga tidak mudah membusuk dan lebih awet. Selain itu, kesamaan tingkat kematangan sehingga menjaga mutu ketika distribusi ke konsumen dan dapat diperkirakan usia layak konsumsinya serta higienis.

"Alat ini akan menghasilkan keluaran berupa kategori terhadap buah jambu, yakni buah jambu yang mangkal, matang dan terlalu matang," terangnya.

Baca Juga: Mahasiswa UNY Berhasil Ramu Belimbing Wuluh Jadi Obat Jerawat  

Berita Terkini Lainnya