Susah Mendapatkan Air Selokan Mataram, Petani akan Mengadu ke Sultan
Diduga air digunakan untuk mengairi kolam ikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Permasalahan air di selokan Mataram terulang, ratusan petani yang ada di Kalasan, Berbah dan Prambanan kembali tidak mendapatkan aliran air untuk mengaliri sawah mereka.
Janu Riyanto, Ketua Forum Petani Kalasan menyebutkan sebelumnya Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak (BBWSSO) melakukan upaya refungsionalisasi selokan Mataram, namun hal tersebut hanya bertahan selama tiga hari.
"Air hanya mengalir selama tiga hari, habis itu mati," ujar janu kepada media, Senin (3/2).
Baca Juga: Belasan Tahun Petani di Sleman Timur Tak Kebagian Air Selokan Mataram
1. Bertahun-tahun petani tak dapat air
Janu menyebutkan, sudah bertahun-tahun petani di sekitar selokan Mataram tidak mendapatkan air, diduga ada oknum petani ikan yang menyabotase air selokan Mataram. Padahal fungsi awal dibangunnya selokan adalah membantu irigasi petani.
"Sebelumnya sudah ada tindakan dari BBWSSO, tapi hanya bertahan 3 hingga 4 hari. Padahal kami sangat bergantung dari aliran selokan Mataram. Kalau harus beli air untuk 1.000 meter sawah kita harus bayar Rp150 ribu. Padahal untuk mengaliri sawah selama masa tanam dibutuhkan sampai 6 kali," katanya.
Baca Juga: BBWSO Akan Kembalikan Fungsi Selokan Mataram ke Tujuan Awal