TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pencak Malioboro Festival, Lestarikan Silat sebagai Warisan Dunia

Upaya melestarikan budaya nusantara

Pencak Malioboro Festival 7. (Dok. Istimewa)

Yogyakarta, IDN Times - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi tuan rumah gelaran festival pencak silat tingkat internasional. Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, menilai jika kegiatan bertajuk Pencak Malioboro Festival ke-7 yang diselenggarakan 10-12 November 2023 ini bisa menjadi muara upaya pelestarian budaya.

“Pada festival pencak silat seperti ini, justru yang paling penting adalah bagaimana upaya-upaya pelestariannya. Kami di DIY tidak hanya melihat ini perguruan istimewa dengan murid yang ribuan. Muridnya lima atau tiga orang saja kita hargai, karena yang penting nilai-nilai (budaya) itu ada. Karena itu kami berharap teman-teman juga melakukan kegiatan pembinaan,” ungkap Sri Paduka, pada acara Sambung Rasa Wakil Gubernur DIY dengan Komunitas Pencak Silat di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Minggu (12/11/2023).

1. Pencak silat diharapkan tetap lestari

Sambung Rasa Wakil Gubernur DIY dengan Komunitas Pencak Silat di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Minggu (12/11/2023). (Dok. Istimewa)

KGPAA Paku Alam X mengatakan dirinya secara pribadi berharap para sesepuh pencak silat selalu diberikan kesehatan sehingga mampu menularkan keilmuannya, baik fisik maupun mental. Dengan begitu, diharapkan pencak silat yang sudah diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO ini tidak punah.

“Jangan sampai pencak silat punah, apalagi nanti diakui oleh negara lain, malah repot kita. Warisan budaya yang asli Indonesia ini harus terus berkembang, karena kalau kita liat selama ini, pencak silat juga dikembangkan oleh hasil pemikiran budaya di masing-masing daerah, karena pasti memiliki ciri khas gerakan,” papar Sri Paduka.

Baca Juga: Desainer Muda Unjuk Gigi di Jogja Fashion Week

2. Pencak silat tidak hanya melatih fisik tapi juga mental

Pencak Malioboro Festival ke-7. (Dok. Istimewa)

KGPAA Paku Alam X pun mengucapkan terima kasih karena ribuan pesilat bersedia hadir di Yogyakarta. Terpenting, gelaran Pencak Malioboro Festival berjalan dengan kondisi aktivitas yang masih terjaga. Meski menganggap gesekan-gesekan yang terjadi selama ini sebagai dinamika hidup yang juga bagian dari anugerah, namun Sri Paduka mengingatkan agar setiap pembelajaran silat tidak hanya melatih fisik, tapi juga mental.

“Kita paham adik-adik atau anak-anak kita kadang memiliki ego berlebih. Ini dinamika dalam hidup, dan dinamika harus selalu ada karena agar kita tidak selalu merasa benar. Di atas langit masih ada langit. Saya hanya titip pesan, marilah kita mengangkat budaya bela diri ini menjadi budaya warisan nenek moyang yang kita jaga bersama,” jelas Sri Paduka.

Baca Juga: Swara Prambanan, Sheila On 7 dan Musisi Jogja Siap Hibur Penonton

Berita Terkini Lainnya