TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

KPU Jogja Luncurkan Maskot dan Jingle Pemilihan Wali Kota

Angkat kearifan lokal

Peluncuran maskot dan jingle pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogya tahun 2024 di Lapangan Kenari, Selasa (18/6/2024) malam. (Dok. Istimewa)

Intinya Sih...

  • KPU Kota Yogyakarta meluncurkan maskot dan jingle Pilkada 2024 di Lapangan Kenari
  • Maskot Jogja Tumandang terinspirasi dari buah kepel, mengenakan busana Jawa, dan melambangkan nilai-nilai luhur Kota Yogya
  • Jingle menggunakan irama pelog khas diatonis musik Ngayogyakarta Hadiningrat, disambut baik oleh Penjabat Wali Kota Yogya Sugeng Purwanto

Yogyakarta, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta meluncurkan maskot dan jingle pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogya tahun 2024 di Lapangan Kenari, Selasa (18/6/2024) malam. Kearifan lokal coba diangkat dalam maskot dan jingle menyambut Pilkada 2024 ini.

Peluncuran maskot dan jingle ini digelar cukup meriah dengan menampilkan hiburan musik dari Hasoe Angels dan Ndarboy. Acara ini pun menarik perhatian masyarakat. Selain itu, pada acara ini juga diisi dengan berbagai stand UMKM dari Kemantren Umbulharjo.

1. Maskot terinspirasi dari buah kepel

Ketua KPU Kota Yogya, Noor Harsya Aryo Samudro, menuturkan maskot yang diusung memiliki judul Jogja Tumandang. Bentuk maskot ini terinspirasi dari buah kepel yang merupakan tumbuhan yang ada di Kota Yogya.

"Buah Kepel ini melambangkan bersatu, saling merangkul untuk mengharumkan Kota Yogyakarta. Kepel sendiri merupakan flora identitas Kota Yogya yang ditetapkan oleh Gubernur pada tahun 1992," jelasnya.

2. Kearifan lokal diangkat

Dalam maskot ini juga mengenakan busana Jawa seperti memakai lurik motif sapit urang, jarik motif ceplok grompol, dan selop. Hal tersebut melambangkan Kota Yogya yang berbudaya dan memiliki nilai-nilai luhur.

"Diharapkan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogya yang terpilih nanti bisa saling berpegangan tangan membangun Kota Yogya dan mewujudkan Kota Yogya yang mandiri, berbudaya, dan berdaya saing," tandasnya.

Sedangkan untuk jingle-nya memiliki judul yang sama. Dalam jingle menggunakan irama pelog khas diatonis yang menjadi ciri khas musik Ngayogyakarta Hadiningrat. Syairnya merupakan campuran antara bahasa Jawa dan Indonesia.

Baca Juga: KPU Kota Jogja Ungkap Sejumlah Tantangan Pantarlih di Pilkada 2024

Berita Terkini Lainnya