TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jaga Lingkungan, Menteri PPN Minta Tanam Pohon saat Beli Baju Baru  

fast fashion menyumbang emisi karbon global

Menteri Perencanaan Pembangunan (PPN)/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Sleman, IDN Times - Menteri Perencanaan Pembangunan (PPN)/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa mengajak generasi muda ambil bagian untuk menjaga lingkungan. Hal sederhana yang bisa dilakukan adalah, setiap membeli baju baru, harus menanam setidaknya satu pohon.

Terlebih diketahui, fast fashion menyumbang emisi karbon global. Hal tersebut seharusnya bisa membangun kesadaran untuk mengimbangi menjaga lingkungan dengan cara menanam pohon.

1. Pakaian baru turut menyumbang emisi karbon

SDGs Annual Conference 2023, Summer Soiree for Sustainability Aksi Anak Muda Inspiratif dan Kreatif untuk SDGs, di Pendopo Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Minggu (5/11/2023). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Suharso mengungkapkan setiap orang yang membeli baju baru artinya ikut menyumbang emisi. "Baju itu rata-rata setara 27 - 28 kg CO2. Bayangkan kalau ada berapa baju di rumah," ungkap Suharso dalam SDGs Annual Conference 2023, Summer Soiree for Sustainability Aksi Anak Muda Inspiratif dan Kreatif untuk SDGs, di Pendopo Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Minggu (5/11/2023).

Suharso melanjutkan, jika setiap orang merasa bersalah, seharusnya bisa menanam pohon. "Kalau saya beli baju satu, saya akan tanam pohon di manapun. Jejak karbon itu anda bayar, itu hebat sekali," ungkap Suharso.

Baca Juga: Geliat Thrifting di Jogja, Berubah dari Cari Merek ke Gaya

2. Ajak anak muda bertanggung jawab jaga lingkungan

SDGs Annual Conference 2023, Summer Soiree for Sustainability Aksi Anak Muda Inspiratif dan Kreatif untuk SDGs, di Pendopo Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Minggu (5/11/2023). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Diungkapkan Suharso, transaksi yang baik dengan lingkungan, ketika merasa bersalah turut menyumbang kerusakan lingkungan, seharusnya juga ikut bertanggung jawab.

"Knowledge yang perlu kita kejar, bisa belajar sendiri," ungkapnya.

Baca Juga: Unik, Kerajinan Action Figure Anime dari Sandal Jepit Bekas

Berita Terkini Lainnya