Jadi Buah Unggulan, Potensi Salak di Sleman Belum Maksimal
Didorong tembus pasar ekspor
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Potensi perkebunan salak di wilayah Sleman dinilai masih perlu didorong. Pasalnya dari 3 ribu hektare perkebunan salak, baru 500 hektare yang terbilang dalam kondisi baik.
"Perlu mendapatkan perhatian khusus. Terlebih lagi, buah salak adalah salah satu komoditas unggulan yang menjadi ciri khas Kabupaten Sleman," ujar Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Yuli Sri Wilanti, dalam Rapat koordinasi (Rakor) dan diskusi teknis peningkatan produktivitas dan ekspor komoditas hortikultura, di Ruang Rapat Sembada Pemkab Sleman, Rabu (29/3/2023).
1. Peremajaan pohon salak untuk ekspor
Yuli mengharapkan melalui koordinasi ini bisa membuat komoditas salak di Sleman semakin unggul. Ia juga mendorong agar potensi salak di Sleman bisa diekspor.
"Melalui pertemuan ini kita bisa menyamakan persepsi, apa masalah yang dihadapi oleh petani, sehingga bisa kita fasilitasi bersama. Selain itu dalam konteks salak, perlu kita diskusikan kembali terkait peremajaan pohon salak untuk ekspor, mengingat buah salak adalah salah satu buah unggulan Kabupaten Sleman,” ujar Yuli.
Baca Juga: Percepat Penanaman Padi, Pemkab Sleman Gunakan Rice Transplanter
Baca Juga: Permudah Perizinan Usaha, Sleman Launching Mas Kliwon