Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Yogyakarta, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (BPBD DIY) mengingatkan agar warga maupun wisatawan tidak berenang di Kawasan Pantai Selatan. Pihak BPBD DIY juga meminta wisatawan mewaspadai palung yang berada di Pantai Selatan.
Karakteristik Pantai Selatan berbeda dengan kawasan Pantai Utara. Selain mempunyai gelombang tinggi, daerah Pantai Selatan terdapat palung pasir, terutama di Pantai Parangtritis. Alhasil, kecelakaan laut masih kerap terjadi lantaran wisatawan nekat bermain air di pantai, karena mereka tak mengetahui kondisi kawasan Pantai Selatan yang banyak palung.
1. Gelombang pantai dan cuaca tidak menentu
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Noviar Rahmad, mengatakan pihaknya senantiasa memberikan informasi kepada seluruh wisatawan yang akan berwisata ke Pantai Selatan. Informasi tersebut disampaikan baik secara langsung oleh petugas, maupun tak langsung melalui rambu-rambu peringatan maupun media sosial yang dimiliki.
"Kami mengimbau wisatawan untuk mematuhi petugas, memperhatikan rambu-rambu yang sudah ditanam di sana, gelombang pantai serta cuaca yang tak menentu. Sekali lagi jangan tertipu dengan kondisi yang tenang di Pantai Selatan. Justru kalau gelombangnya tenang justru di bawahnya ada palung. Kita harus bisa berwisata dengan aman, utamanya memperhatikan keselamatan masing-masing," kata Noviar, Kamis (11/7/2024).
2. Sejumlah rambu peringatan telah dipasang
Noviar menyampaikan tak hanya harus memperhatikan himbauan para petugas yang berada di sana, pihaknya pun telah memasang rambu-rambu peringatan. Apabila ada palung, pihaknya sebetulnya sudah memancang tiang bendera merah, artinya tidak boleh berenang di area tersebut. Untuk itu, wisatawan dimohon memperhatikan dan mematuhi rambu-rambu yang telah dipasang supaya kejadian kecelakaan laut yang baru-baru ini terjadi hingga menimbulkan korban jiwa tidak dialami wisatawan lainnya.
"Selain memasang bendera merah, kami juga memasang papan-papan peringatan atau larangan. Sebenarnya, kami juga cukup kesulitan akan karakter Pantai Selatan yang disamakan dengan pantai-pantai lain. Belum lagi, pihaknya minim petugas yang tidak bisa menempati setiap meter, seperti kejadian kecelakaan laut kemarin yang jaraknya satu kilometer dari pos pantau," ungkap Noviar.
Baca Juga: 2 Wisatawan Meninggal Terseret Ombak Pantai Parangtritis