Okupansi Hotel di DIY saat Libur Panjang Tembus 85 Persen

PHRI semringah, okupansi 95 persen di area tengah

Intinya Sih...

  • Okupansi hotel di Yogyakarta mencapai 85% dari target awal 75% pada libur panjang Maulid Nabi
  • Instansi swasta menjadi segmen terbanyak menginap, diikuti keluarga dari luar kota seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur
  • Kedatangan pelancong dari luar pulau seperti Kalimantan dan Sulawesi juga tercatat, dengan sedikit kenaikan lama tinggal menjadi lebih dari dua hari

Yogyakarta, IDN Times - Tingkat hunian atau okupansi perhotelan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dilaporkan melebihi target pada libur panjang akhir pekan Maulid Nabi. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY mencatat, okupansi mencapai 85 persen dari target awal sebesar 75 persen.

1. Makin hari makin menanjak

Okupansi Hotel di DIY saat Libur Panjang Tembus 85 Persenilustrasi hotel (pexels.com/helenalopes)

Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono, mengatakan target okupansi 75 persen itu mulanya ditentukan berdasarkan daya beli masyarakat, hingga tingkat hunian selama Agustus dan awal September 2024.

Menurut Deddy, okupansi perhotelan pada periode itu cuma berkisar 30 atau 40 persen saja. Paling tinggi hanya 60 persenan. Akan tetapi, libur panjang akhir pekan membuat capaian melebihi perhitungan PHRI.

Tanggal 13 September kemarin sudah menyentuh angka 75 persen dan naik lagi 10 persen sehari berselang dan berangsur turun pada 15 September karena waktu kepulangan wisatawan.

"Pada 14 September, rata-rata 85 persen, tetapi untuk wilayah tengah bisa mencapai 95 persen. Tanggal 15 September masih baik," kata Deddy, Senin (16/09/2024).

2. Mahalnya tiket pesawat tak jadi halangan

Okupansi Hotel di DIY saat Libur Panjang Tembus 85 PersenBandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA). (IDN Times/Herka Yanis)

Lebih lanjut, Deddy bilang kalangan instansi swasta jadi segmen paling banyak menginap selama libur akhir pekan ini. Mereka, kata dia, selain bermalam juga memanfaatkan periode ini untuk melakukan gathering atau kegiatan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).

Segmen keluarga menyusul di peringkat dua. Kebanyakan dari mereka adalah wisatawan luar kota asal DKI Jakarta, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

PHRI juga mencatat kedatangan pelancong dari luar pulau seperti Kalimantan dan Sulawesi. "Meskipun tiket (pesawat) sedang mahal, tetapi tidak menghambat wisatawan untuk datang ke Jogja," sambungnya.

Baca Juga: Isu Megathrust, Angka Wisatawan Pantai Selatan Bantul Anjlok

3. Length of stay ikut terkerek

Okupansi Hotel di DIY saat Libur Panjang Tembus 85 PersenSuasana di kawasan Malioboro, Yogyakarta, pada siang hari (IDN Times/Dewi Suci)

Sedangkan untuk lama tinggal (length of stay), Deddy bilang ada sedikit kenaikan menjadi lebih dari dua. Sekalipun tipis, baginya capaian ini patut disyukuri.

Menurut Deddy, untuk mendongkrak lama tinggal ini, terlebih saat musim liburan maka pengelola hotel didorong untuk terus meningkatkan layanannya.

Baca Juga: Ada 3 Rute Baru di Yogyakarta International Airport, Ini Daftarnya

Tunggul Kumoro Damarjati Photo Community Writer Tunggul Kumoro Damarjati

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya