TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ternak Tak Terurus, Pengungsi Merapi Diimbau Tak Jual ke Blantik 

Panewu Cangkringan berharap ada pertolongan bagi warga

Ilustrasi hewan ternak. (IDN Times/Indiana Malia)

Sleman, IDN Times -  Warga Merapi yang saat ini berada di tempat pengungsian , diharap tidak terbujuk rayuan blantik atau makelar ternak yang ingin membeli sapi. 

Panewu (Camat) Cangkringan Suparmono mengingatkan saat ini mulai banyak yang menawar ternak milik warga yang merasa kesulitan mengurus ternak miliknya. 

"Memang sudah ada kemunculan blantik (makelar) ternak yang menawar membeli ternak warga dengan harga di bawah pasaran. Kami imbau warga tidak mudah terbujuk untuk menjual ternaknya kepada spekulan," kata Suparmono seperti dikutip Antara, Sabtu (14/11/2020). 

 

 

 

Baca Juga: Disdik Sleman Pastikan Tak Ada Sekolah di Radius 5 Km dari Merapi

1. Warga mengaku kesulitan urus ternak

Warga mengevakuasi hewan ternak di Kalitengah lor, Cangkringan, Sleman, DIY, Senin (9/11/2020). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Menurut Suparmono ada beberapa peternak sapi di Dusun Kalitengah Lor  yang mengaku kesulitan untuk mengurus ternak mereka saat mereka harus mengungsi.

Saat ini masih banyak ternak milik warga di kawasan rawan erupsi Merapi di Kalitengah Lor yang belum diungsikan, sehingga warga di tempat pengungsian setiap hari harus bolak-balik mengurus ternak.

"Ternak-ternak ini kan butuh perawatan rutin, mulai dari memberi makan dan membersihkan kandang dan ternak itu sendiri," katanya.

2. Blantik akan membeli dengan harga murah

Ilustrasi hewan potong (IDN Times/Indiana Malia)

Suparmono mengkhawatirkan blantik akan memanfaatkan situasi ini untuk membeli ternak warga dengan harga yang murah. 

"Ini yang dimanfaatkan para spekulan, peternak yang kesulitan mengurus ternak ini kemudian dibujuk menjual ternaknya dengan harga murah," kata Suparmono.

Saat ini masih banyak ternak milik pengungsi yang belum diungsikan ke tempat yang lebih aman setelah kenaikan status Gunung Merapi dari waspada menjadi siaga sejak 5 November 2020. 

Baca Juga: BNPB Waspadai Banjir Lahar Dingin Merapi di Tengah La Nina

Berita Terkini Lainnya