TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tak Mau Jadi Ajang Kerumunan, Keraton Yogyakarta Batalkan Grebeg  

Selain Grebeg, acara sungkeman juga dibatalkan

Salah satu tradisi Keraton Yogyakarta (Intasgram.com/kratonjogja)

Kota Yogyakarta, IDN Times - Keraton Yogyakarta memutuskan membatalkan acara tradisi Grebeg Syawal 1442 Hijriah yang sedianya akan berlangsung besok Kamis, 13 Mei 2021. 

Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Keraton Yogyakarta GKR Condrokirono mengatakan meskipun dibatalkan, keraton Yogyakarta tetap melakukan penyesuaian prosesi pembagian rengginang secara terbatas untuk kalangan internal keraton.

"Rengginang ini juga akan dibagikan ke dua tempat yang berbeda sebagaimana Grebeg pada umumnya yakni Puro Pakualaman dan Kepatihan," kata Condrokirono pada Rabu (12/5/2021). 

 

 

Baca Juga: Gegara COVID, Salat Idul Fitri di Gumuk Pasir Parangtritis Ditiadakan

1. Makna acara Grebeg tak akan kehilangan artinya

GKR Condrokirono . Instagram.com/kratonjogja

Putri kedua Raja Keraton Yogyakarta mengatakan meski arak-arakan gunungan dan prajurit pada Grebeg Syawal tidak diselenggarakan, makna Grebeg itu sendiri tidaklah hilang.

"Meski tidak ada prosesi arak-arakan prajurit dan gunungan, acara Grebeg tidak akan kehilangan esensinya, yakni perwujudan rasa syukur dari raja atas melimpahnya hasil bumi yang dibagikan untuk rakyatnya," papar Gusti Condro.

2. Sri Sultan tak ingin ada kerumunan

Intasgram.com/kratonjogja

Sebelumnya Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan tidak ingin ada kerumunan saat acara Grebeg. 

"Pokoknya saya tidak mau melakukan yang kira-kira berkerumun," kata Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. 

Berita Terkini Lainnya