TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pakar UGM Ungkap Belum Ada Bukti Kuat Keganasan Varian Omicorn 

Vaksinasi dan prokes kunci cegah penularan

ilustrasi pandemik COVID-19. Mural di Selapajang, Tangerang, Banten, Selasa (31/3/2020). (ANTARAFOTO/Muhammad Iqbal)

Sleman, IDN Times - Ketua Pokja Genetik, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM, dr. Gunadi meminta masyarakat tidak perlu khawatir secara berlebihan dengan kehadiran varian omicron. Namun harus mewaspadai apabila varian ini mulai terdeteksi di tanah air.

“Masyarakat sebaiknya tetap waspada tapi tidak perlu khawatir berlebihan. Apalagi pemerintah sudah melakukan langkah-langkah preventif termasuk menutup bandara untuk WNA dari negara dimana varian omicron terdeteksi,” kata Gunadi, Selasa (30/11/2021).

 

 

Baca Juga: Pakar UGM Ungkap Risiko Pencurian Data Lewat Fitur Add Yours Instagram

1. Belum ada bukti kuat keganasan varian baru ini

Pinterest

Tidak perlu khawatir secera berlebihan, menurut Gunadi disebabkan virus Covid-19 akan terus bermutasi dengan memunculkan varian-varian baru dengan tingkat keganasan dan daya penularan yang berbeda satu sama lain.

Sepanjang pengetahuannya, varian baru ini belum terbukti lebih menular dan berbahaya dari varian Delta. “Belum ada bukti yang kuat. Yang ada buktinya adalah reinfeksi, tapi itupun masih minimal buktinya,” paparnya.

 

2. Vaksinasi dan prokes kunci cegah penularan

ilustrasi vaksin COVID-19 (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurutnya, vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan ketat menjadi kunci dalam mencegah penularan tiap ada varian baru Covid-19. Ia tetap yakin keduanya sebagai cara efektif untuk mencegah infeksi varian omicron, apalagi belum terbukti bahwa varian yang telah bermutasi 50 kali ini akan kebal terhadap vaksin.

“Sampai sekarang belum ada bukti yang menyatakan bahwa vaksin tidak efektif untuk omicron. Perlu waktu utk membuktikannya,”tegasnya.

 

Berita Terkini Lainnya