Pakar UGM Ungkap Risiko Pencurian Data Lewat Fitur Add Yours Instagram

Data pribadi bisa tersebar dengan mudah 

Sleman, IDN Times - Pakar Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Ridi Ferdiana mengungkap risiko pencurian data melalui fitur Add Yours instagram. Dia menjelaskan, fitur tersebut dinilai sangat berbahaya karena menanyakan informasi yang sifatnya pribadi. Ditakutkan informasi yang dimiliki pengguna akan digunakan untuk melakukan hal-hal yang tidak bertanggung jawab.

1. Data pribadi bisa tersebar dengan mudah

Pakar UGM Ungkap Risiko Pencurian Data Lewat Fitur Add Yours Instagramfreepik.com/dragana-gordic

Fitur stiker Add Yours di Instagram saat ini menjadi tren di kalangan pengguna yang dapat dapat mengikuti maupun memulai sebuah tantangan yang bisa dilanjutkan oleh pamakai Instagram lainnya. Seperti tantangan menyebutkan nama panggilan, tempat tanggal lahir, kota yang pernah ditempati hingga menunjukkan tanda tangan.

Ridi menjelaskan, Instagram Challenge pada dasarnya adalah sebuah aktivitas tantangan yang diarahkan oleh pengguna Instagram kepada pemakai yang lain. Secara sederhana, seorang pengguna memberikan tantangan, siapa saja yang mengikuti tantangan akan diberi hadiah dengan memberikan hashtag. Namun jika pengguna instagram tidak berhati-hati dalam membagikan foto,  informasi data diri maupun data privat bisa tersebar dengan mudah.

"Bisa jadi malah membagikan sesuatu yang bersifat pribadi. Misalnya, tanda tangan, nomor KTP, atau data pribadi lainnya," ungkapnya pada Jum'at (26/11/2021).

Baca Juga: UGM Beri Tim Etik 3 Bulan Telusuri Dugaan Kekerasan Seksual   

2. Informasi pribadi rawan disalahgunakan

Pakar UGM Ungkap Risiko Pencurian Data Lewat Fitur Add Yours Instagrampixabay/VISHNU_KV

Menurut Ridi, informasi yang dibagikan dalam tantangan tersebut dapat diakses orang lain dan berpeluang digunakan untuk hal yang tidak bertanggung jawab, atau membuka celah untuk kejahatan social engineering atau rekayasa sosial. Artinya penggunaan sarana penipuan untuk mendapatkan akses terhadap sistem komputer yang dilindungi oleh kata kunci atau identitas pengguna. Pelaku penipuan memanfaatkan kelengahan korban untuk mencari data pribadi dari korban, lalu data yang diperoleh bisa dimanfaatkan pelaku untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

"Pada kasus Instagram, social engineering dilakukan dengan secara tidak sengaja memberikan tantangan yang sifatnya tidak serius seperti nama panggilan, nama kucing, dan sebagainya. Tetapi hal tersebut bisa saja memberikan peluang penipuan semisalnya, menggunakan nama kecil panggilan untuk pura-pura menjadi teman lama lalu melakukan penipuan," katanya.

3. Jangan mudah tergiur tren

Pakar UGM Ungkap Risiko Pencurian Data Lewat Fitur Add Yours InstagramKeamanan Cyber (Pixabay)

Selain fitur Add Yours di Instagram, risiko pencurian data pribadi juga berpotensi terjadi saat pengguna media sosial mengunggah data pribadinya. Setiap informasi yang dibagian di media sosial berisiko dimanfaatkan orang lain untuk tindak kejahatan.

"Jadi sebaiknya memang hindari membagi data pribadi ke media sosial," paparnya.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya