TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gerakan Sukarelawan Tolong Isoman, Jual Keris hingga Relakan Tabungan

Gerakan ini dilakukan di banyak daerah Indonesia, keren!

Warung Bubur Ayam Legenda di Semarang bagikan bubur gratis untuk warga yang jalani isolasi mandiri. (humas.jatengprov.go.id)

Tak ada bantuan saat isolasi mandiri (isoman) menyulitkan Andre Christian untuk memperoleh makanan saat terpapar COVID-19. Apalagi ia malah dijauhi oleh tetangga yang takut tertular virus corona. Laki-laki berusia 27 tahun yang tinggal di kota Medan ini, akhirnya hanya memanfaatkan jaringan pertemanan untuk saling membantu.  

"Tidak ada menerima bantuan dari pihak manapun, selama kena COVID-19," ujarnya kepada IDN Times, Sabtu (31/7/2021). 

Hal yang sama dialami beberapa warga Bali yang tinggal di Tabanan. Bergumul dengan rasa sakit ditambah menipisnya cadangan makanan, memaksa mereka mengibarkan tas plastik di depan rumah. Plastik ini sebagai tanda mereka membutuhkan bantuan.  

Kesulitan yang dialami peyintas COVID-19, menggerakkan warga untuk menjadi sukarelawan membantu pasien yang sedang melakukan isoman. Kepedulian itu dilakukan baik individu maupun kelompok. Mereka memberikan bantuan baik makanan siap santap, bahan mentah hingga vitamin dan obat-obatan di masa pandemik COVID-19. Kita akan mengupas munculnya gerakan kepedulian warga yang membantu pasien isoman. 

 

Baca Juga: Uang Tinggal Rp9 Ribu, Sopir Taksi di Malioboro Bingung Bayar SPP  

1. Warga letakkan tas plastik tanda minta bantuan pangan

Pengantaran sembako ke rumah yang memasang kantong plastik (DOk.IDNTimes/Istimewa)

Beberapa keluarga di Tabanan, Bali mengibarkan atau meletakkan plastik atau tas plastik kosong di tiang bendera atau listrik sebagai tanda mereka membutuhkan bantuan. 

Merasa tak tega, I Gusti Anom Gautama Ancak Putra, dan 12 temannya saat ini bergerak membantu pemenuhan sembako, sekaligus mengantar ke rumah warga yang membutuhkan.

"Sembako ini kami kemas dalam plastik dan kami gantung di depan rumah yang membutuhkan. Sehingga aman," jelas Anom.

Kegiatan ini dinamakan sembako kemanusiaan dengan memberikan bantuan beras tiga kilogram dan mi instan tiga bungkus.

2. Uang untuk membeli rumah digunakan bantu pasien isoman

Warga isoman menerima bantuan makan bubur ayam gratis. IDN Times/Instagram Buburalanjaya

Gerakan pemberian makanan gratis di Kota Bandung oleh pemilik usaha Bubur Alam Alan Jaya di Jalan Terusan Suryani, Kota Bandung. Pemilik usaha, Gufron Lana setiap pagi dan sore hari membuat bubur gratis. Dalam setiap pengiriman, dia pun menanggung ongkosnya sendiri.

Merasa kewalahan memenuhi permintaan warga yang sedang isoman, akhirnya ia memakai uang tabungan yang semula bakal dipakai untuk membayar uang muka rumah.

"Tapi karena sudah terlanjur, saya sama istri sepakat ambil saja uang tabungan. Tadinya tabungan itu buat DP rumah sebetulnya, untuk masa depan saya," ujar Gufron.

Hari demi hari bubur olahannya banyak diminta pasien isoman. Namun uang untung membeli bahan dan pengantaran perlahan menipis. Beruntung setelah banyak orang tahu, tak sedikit pihak memberikan donasi untuk Gufron. Sehingga program bubur gratis ini bisa dijalankan hingga sekarang.

Warung Bubur Ayam Legenda di Semarang bagikan bubur gratis untuk warga yang jalani isolasi mandiri. (humas.jatengprov.go.id)

Hal yang sama terjadi di Semarang, Jawa Tengah. Seorang tukang bubur menggratiskan 200 porsi per harinya. Warung bubur ayam Legenda, milik Romeo Julianto Sirait menyediakan bubur bagi warga yang lapar, terkena PHK dan masyarakat yang tidak mampu membeli makanan.  Varian bubur yang disediakan beragam dari bubur ayam-telur hingga bubur sapi telur asin.

"Awalnya lihat berita banyak yang meninggal waktu isoman. Terus saya kepikiran kalau orang sakit itu makan bubur kan enak karena lembut. Untuk itu saya coba kasih," ujar Romeo.

Romeo mengatakan pasien isoman hanya perlu memesan lewat WhatsApp dengan melampirkan foto hasil tes Swab PCR atau Swab Antigen. Setelah itu mereka akan langsung mendapat nomor antrian untuk mengambil pesanan dengan jasa kurir ojek online.

3. Petani menjual pisang membantu pedagang dan warga isoman

Petani mengumpulkan pisang hasil panen untuk didonasikan. IDN Times/ istimewa

Tidak mempunyai usaha untuk diberikan secara gratis, tak menghalangi para petani pisang di Tulungagung, Jawa Timur. Bersama-sama mengumpulkan 100 tandan pisang untuk gerakan Razia Perut Lapar. Pisang ini dilelang dan uang hasilnya akan digunakan membeli beras untuk dibagikan ke masyarakat yang terdampak selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.

Koordinator gerakan Razia Perut Lapar, Koko Thole mengungkapkan pisang 100 tandan laku dijual dengan harga Rp1,4 Juta. Uang hasil lelang ini akan ditambahkan dengan donasi lainnya.

"Pisang dibeli oleh seseorang seharga Rp1,4 juta, uang ini akan kita belikan beras dan dibagikan ke masyarakat yang membutuhkan," ujarnya.

Sebelum gerakan pisang dilakukan, petani juga melakukan aksi dengan membeli nasi bungkus para pedagang. 

Aksi bagi bahan masakan yang dilakukan pasutri di Kabupaten Kediri. IDN Times/ istimewa

Sepasang suami dan istri di Kediri, menjual koleksi lima buah tas dan enam keris untuk menyiapkan 300 paket bahan makanan setiap harinya. Paket berisi sayur mayur, lauk, minyak goreng serta mie kering disiapkan Whempy Christyanto (40) dan Iswati (39) 

"Isinya setiap hari berbeda, kadang telur atau tahu atau lainnya, untuk sayurnya juga berbeda, bisa sawi, bayam bahkan ketela juga pernah," ujar Whempy, Sabtu (24/7/2021).

Dibantu anggota keluarga lain serta beberapa karyawannya, pengusaha di bidang pariwisata ini mulai mempersiapkan paket bahan masakan ini sejak siang hari. Mereka berbagi tugas mulai berbelanja ke pasar hingga melakukan packing paket bahan masakan. Pukul 15.00 WIB keluarga ini menata paket tersebut di depan rumahnya. Setelah itu masyarakat yang lewat bisa mengambilnya. 

Walaupun telah kehilangan pendapatnya akibat pandemik, Whempy akan tetap melakukan aksi ini. 

Cerita Kirana Buat 100 Botol Air Herbal per Hari Gratis Bagi Isoman (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Gerakan sukarela juga dilakukan oleh para penyintas COVID-19. Di Palembang, Kirana bersama relawan penyintas, rutin membagikan minuman herbal dari rebusan kurma ajwa, jahe, madu, kayu manis, cengkih, lemon, jeruk nipis, dan air zamzam.

"Paling jauh minuman dikirim ke Sungai Lais, Banyuasin di KM 18 dan sekitaran Kalidoni. Per hari 100 botol pasti kita bagikan, bahan-bahannya dari donatur. Ada juga rempah yang memang dari tanaman saya sendiri di belakang rumah," ujar perempuan yang juga berbisnis Event Organizer ini.

Kirana bersama suami beserta para relawan dan donatur lain awalnya membuat minuman herbal sebanyak 20 botol. Namun karena banyak permintaan dan hasil testimoni  menghasilkan dampak positif, mereka memperbanyak jumlah produksi.

Ilustrasi nasi kotak (IDN Times/Istimewa)

Tak ingin ketinggalan dengan gerakan yang dilakukan warga, aparatur Kecamatan Ciledug beserta Kelompok UMKM dan elemen masyarakat lain membagikan makanan siap saji untuk 1.251 pasien COVID-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman).

Camat Ciledug Syarifudin mengatakan, hal ini merupakan upaya dalam meringankan beban warga yang tak bisa keluar rumah karena menjalani isoman. 

Di Lampung, Komandan Brigade Infanteri (Danbrigif) 4 Marinir/BS Lampung, Kolonel Mar Nawawi, menyampaikan--melalui Posko Serbaguna COVID-19 di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Garuntang, Kecamatan Bumi Waras--pihaknya akan berupaya terus membagikan paket makanan per hari.

"Untuk kegiatan ini kita sendiri sudah berjalan selama seminggu, hari ini kita masak seribu porsi dan akan langsung kita bagikan," imbuh dia.

Menurut Nawawi, seluruh paket makanan tersebut didistribusikan kepada masyarakat terdampak PPKM Level 4 tersebar di lima kecamatan Kota Bandar Lampung.

Baca Juga: Saat Pandemik Tak Ada Wisatawan Datang, Pemilik Jual Tempat Wisata 

4. Gerakan informasi selter hingga bantu pedagang pasar

Konser amal yang diselenggarakan oleh Prof Adi Utarini dan Sonjo. Dok: istimewa

Tak hanya bantuan dalam bentuk makanan, gerakan sosial di Yogyakarta, salah satunya dilakukan oleh SONJO (Sambatan Jogja) yang memiliki misi untuk membantu masyarakat rentan dan berisiko terhadap penyebaran COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

SONJO memilih untuk memanfaatkan WhatsApp Group (WAG) sebagai media untuk berkoordinasi dan komunikasi. Penggagas SONJO Rimawan Pradiptyo, saat ini telah mengembangkan sebanyak 24 WhatsApp Grup yang tersebar di DIY dan telah meluas ke beberapa daerah seperti Rerewangan Bandung Raya (Bandung Barat, Bandung, Karawang), Lingkar Mulia (Pati Demak Jepara dan Kudus) maupun bekerja sama dengan pihak swasta.

"Saya ingin membuat perubahan paradigma agar orang tidak melihat segala sesuatu dengan uang. Sedikit sedikit uang, padahal ekonom mengatakan bahwa sumber daya macam-macam. Termasuk waktu luang, keinginan bekerja sama. Itu yang berkembang di SONJO. Makanya di SONJO tidak ada aliran uang masuk," ungkapnya, Senin (26/7/2021). 

Tak hanya sekedar memantau pasien isoman, SONJO saat ini mempunyai relawan yang bergerak untuk membantu informasi dan penyediaan SONJO selter, rukti Jenazah, live dokter, pasar desa. Selain itu, untuk program ekonomi, setidaknya terdapat tujuh kegiatan meliputi SONJO Pangan, Etalase Pasar SONJO, SONJO Pertanian, SONJO Ekspor dan lainnya.

 

Baca Juga: Objek Wisata Tutup, Pelaku Wisata di Dlingo Bantul Utang Kanan-Kiri

Berita Terkini Lainnya