Dilarang Jualan di Zona II Borobudur, Pedagang Asongan Mengadu ke LBH
Penggusuran dilakukan tanpa musyawarah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Ratusan pedang asongan mengadu ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta hari ini, Rabu (15/6/2022). Kedatangan mereka ke kantor LBH untuk mengadukan nasib agar dapat berjualan kembali di depan Museum Karmawibhangga yang berada di area zona II dalam Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Ketua Unit Kerja Pedagang Asongan 14 Komoditas Candi Borobudur M Egi Basiyo menuturkan sebanyak 340 pedagang asongan yang biasa berjualan di depan Musuem Karmawibhangga, Candi Borobudur dipindah di area lahan parkir candi.
"Permintaan untuk tidak lagi berjualan di zona II dalam, disampaikan manajemen saat mengundang para pedagang asongan Candi Borobudur pada April 2022, karena larangan beraktivitas terkait pandemik COVID-19. Harapan kami, dapat lampu hijau beraktivitas, tapi kami kaget sekali lokasinya pindah di parkiran," ujar Egi.
"Kami sangat berharap seluruh pemangku kepentingan agar para pedagang tetap bisa berdagang di zona II dalam," sambung Egi Basiyo.
1. Dipindah ke tempat parkit, pedagang kehilangan banyak pendapatan
Ratusan pedagang asongan yang sudah puluhan tahun berjualan di kawasan itu, kata Egi, merupakan penjual 14 komoditas, di antaranya kerajinan centong dan kipas, ukir bambu, asbak, topeng wayang, serta replika Borobudur.
Pedagang topeng wayang Candi Borobudur Muh Solihin (54) mengaku mengalami penurunan penjualan signifikan sejak lapaknya berpindah di kawasan parkir candi atau zona II luar.
Menurut Solihin, para pengunjung sudah lelah saat sampai di area parkiran candi sehingga tidak lagi berminat membeli oleh-oleh.
"Dulu kami bisa mendapat pembeli lima sampai tujuh orang, kalau sekarang dapat satu orang saja sudah alhamdulillah," ujar pria yang sudah berjualan selama 20 tahun di zona II dalam Candi Borobudur ini.
Baca Juga: 6 Penggawa PSS Cedera, Absen di Laga Kedua Piala Presiden
Baca Juga: SD di Bantul Ini Hanya Dapat 8 Siswa hingga PPDB Ditutup