TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Zona di Malioboro Dijaga Jogoboro Pastikan Pengunjung Taati Aturan

Pemindaian pengunjung Malioboro untuk keperluan pelacakan

Petugas melakukan pengecekan suhu tubuh terhadap pengunjung kawasan Malioboro. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Kota Yogyakarta, IDN Times- Pemkot Yogyakarta akan mengerahkan Jogoboro untuk mengawal penerapan protokol kesehatan di kawasan Malioboro. Jogoboro nantinya akan ditempatkan di tiap zona untuk memastikan pengunjung menaati aturan yang ditetapkan.

“Di tiap zona akan ada petugas atau Jogoboro yang menjaga. Mereka pun akan memberikan edukasi ke pengunjung untuk selalu melakukan pemindaian QR code jika berpindah zona,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Ekwanto, Senin (21/6).

 

Baca Juga: Becak dan Andong di Malioboro Wajib Pasang Sekat Pemisah

1. Setiap zona akan dijaga Jogoboro untuk memantau pergerakan pengunjung

Kepala UPT Malioboro Ekwanto. IDN Times/Tunggul Damarjati

Pemkot Yogyakarta memutuskan membagi kawasan Malioboro menjadi lima zona. Zona 1 dari Grand Inna Malioboro-Malioboro Mall, Zona 2 dari Malioboro Mall-Mutiara, Zona 3 dari Halte Transjogja 2-Suryatmajan, Zona 4 dari Suryatmajan-Pabringan, dan Zona 5 dari Pabringan-Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Zona berlaku untuk pedestrian di sisi timur dan barat. Pembagian zona itu dilakukan untuk membatasi jumlah pengunjung di Malioboro agar tidak terjadi kerumunan.

Pembagian zona di kawasan wisata tersebut ditujukan untuk memantau pergerakan jumlah pengunjung. Di tiap zona akan dibatasi untuk 500 pengunjung sehingga maksimal total pengunjung di Malioboro untuk satu waktu tertentu adalah 2.500 orang. Penentuan kapasitas akan dievaluasi secara berkala.

 

2. Pengunjung Malioboro yang tak bawa telepon seluler akan didata petugas

Warga melintasi spanduk wajib bermasker di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Kamis (11/6). IDN Times/Tunggul Damarjati

Ekwanto menjelaskan pemantauan pergerakan jumlah pengunjung di tiap zona dilakukan dengan cara meminta wisatawan untuk memindai QR code yang akan ditempatkan di tiap zona.

“Begitu berpindah dari Zona 1 ke Zona 2, pengunjung wajib memindai QR code, begitu seterusnya. Saat berpindah, jumlah pengunjung di Zona 1 akan berkurang dan di Zona 2 otomatis bertambah. Dengan demikian, kami mengetahui berapa jumlah wisatawan di suatu zona secara real time. Jika suatu zona sudah penuh, maka kami bisa meminta wisatawan untuk menunggu sampai zona lainnya sudah berkurang,” ujarnya.

Menurut Ekwanto, bagi pengunjung yang tidak memiliki telepon seluler dengan fungsi untuk memindai QR code, akan dibantu oleh petugas atau diminta menyampaikan data melalui pesan singkat telepon seluler.

“Kami terus melakukan evaluasi mengenai penempatan QR code agar tidak mengganggu estetika ruang di Malioboro serta evaluasi zonasi,” katanya seperti dilansir dari Antara. 

Baca Juga: Fasilitas Physical Distancing di Malioboro Malah Dirusak

Berita Terkini Lainnya