Becak dan Andong di Malioboro Wajib Pasang Sekat Pemisah

Untuk pembatas antara pengemudi dan penumpang

Yogyakarta, IDN Times - Untuk pencegahan penularan virus corona, pengemudi becak dan andong di Kota Yogyakarta, terutama kawasan Malioboro, wajib memasang sekat pemisah pada armadanya.

Hal ini bertujuan untuk membatasi antara pengemudi dan penumpang. Selain itu, pengemudi juga wajib mematuhi sejumlah protokol kesehatan lainnya, seperti memakai masker, face shield, dan menyediakan hand sanitizer.

Baca Juga: Masuk Malioboro, Kini Wajib Masker dan Pindai Barcode

1. Pemasangan sekat dilakukan swadaya

Becak dan Andong di Malioboro Wajib Pasang Sekat PemisahKusir andong menunggu calon penumpang di kawasan Malioboro, Kamis (17/6). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Ketua Paguyuban Kusir Andong Yogyakarta, Purwanto mengatakan permintaan tersebut disampaikan oleh pemerintah daerah pada Kamis pekan lalu. Hal tersebut lantas segera ditindaklanjuti oleh pemilik andong yang beroperasi di kawasan Malioboro.

“Selain kusir diwajibkan mengenakan masker, pelindung wajah dan membawa hand sanitizer, andong pun harus dilengkapi dengan tirai pembatas antara kusir dan penumpang. Perintahnya seperti itu,” katanya seperti dilansir Antara di Yogyakarta, Kamis (18/6).

Ia mengatakan, pemasangan sekat itu dilakukan secara swadaya oleh pemilik andong. Biayanya beragam, pembatas berbahan akrilik Rp250 ribu, bahan mika Rp125.000. Sedangkan jika dari plastik, harganya lebih murah lagi. 

Namun, sejauh ini baru 10 andong yang beroperasi di Malioboro dari 387 yang terdaftar di Yogyakarta.  

“Belum seluruh andong beroperasi kembali karena kondisinya masih seperti ini. Kami akan memberikan penjelasan secara perlahan-lahan supaya mereka paham dan mematuhi protokol kesehatan yang diwajibkan,” tuturnya.

2. Becak juga mematuhi protokol yang sama

Becak dan Andong di Malioboro Wajib Pasang Sekat PemisahDeretan becak di kawasan Malioboro. IDN Times/Febriana Sinta

Ketua Komunitas Becak Malioboro-A.Yani, Jiyono juga mengatakan hal senada terkait protokol kesehatan yang wajib diterapkan pengemudi.

“Becak juga harus dilengkapi tirai sebagai pembatas antara pengemudi dan penumpang. Biaya pemasangannya tidak banyak sekitar Rp25.000 karena terbuat dari plastik,” terangnya.

Dirinya mengaku telah meminta seluruh pengemudi becak untuk mematuhi protokol kesehatan tersebut, termasuk memakai masker dan membawa hand sanitizer.

“Saat ini, becak yang beroperasi juga belum banyak. Penumpang pun kadang ada tetapi kadang juga tidak. Tetapi, jika ada perintah untuk menjalankan protokol kesehatan, maka harus didukung supaya kondisi wisata kembali ramai,” tuturnya.

3. Yang tidak mematuhi protokol akan dipulangkan

Becak dan Andong di Malioboro Wajib Pasang Sekat PemisahKepala UPT Malioboro Ekwanto saat ditemui di depan Hotel Inna Garuda, Yogyakarta, Kamis (11/6). IDN Times/Tunggul Damarjati

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Ekwanto mengaku pihaknya memang telah meminta becak dan andong untuk menaati protokol kesehatan.

“Jika pekan depan masih ada yang tidak mematuhi protokol kesehatan di Malioboro, maka akan kami pulangkan,” ujarnya.

Namun, ia tak menampik jika pembatasan penumpang untuk andong agak sulit diterapkan.

“Untuk penumpang, memang idealnya ada pembatasan. Tetapi untuk andong sedikit sulit karena penumpangnya biasanya rombongan keluarga, sedangkan becak idealnya satu penumpang saja,” tuturnya.

Baca Juga: Fasilitas Physical Distancing di Malioboro Malah Dirusak

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya