TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Uang Sekolah Belum Lunas, Siswa SMP di Bantul Dilarang Ikut Ujian

Ombudsman DIY klarifikasi ke pihak sekolah

Ilustrasi seorang anak mengerjakan ujian sekolah. (Pixabay.com/F1Digitals)

Bantul, IDN Times - ‎Salah satu SMP swasta di Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, diduga melarang sejumlah siswa kelas VII mengikuti ujian akhir sekolah akibat belum melunasi uang masuk sekolah. Permasalahan tersebut sampai ke telinga Ombudsman RI Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang langsung bergerak cepat melakukan klarifikasi kepada pihak sekolah.

Baca Juga: Terkendala Kuota dan Usia, 486 Warga Bantul Batal Naik Haji  

1. Anak melapor ke orangtua dilarang ikut ujian karena biaya sekolah belum lunas‎

Risyanto salah satu orang tua siswa yang anaknya dilarang ikut ujian akibat biaya sekolah belum lunas.(IDN Timrs/Daruwaskita)

Salah satu orangtua murid yang anaknya dilarang mengikuti ujian akhir sekolah karena belum melunasi biaya masuk sekolah, Risyanto, mengatakan anaknya OAP dilarang ikut simulasi ujian pada Senin (6/6/2022) yang lalu dan dilanjutkan dengan larangan mengikuti ujian akhir sekolah pada hari berikutnya.

"Anak saya sudah minta ke bagian keuangan sekolah untuk mengizinkan ikut ujian namun upaya itu ditolak dan harus melunasi kekurangan uang masuk sekolah terlebih dahulu," katanya, Jumat (10/6/2022).

"Karena tidak boleh ikut ujian akhirnya anak saya pulang dan melaporkan masalah itu kepada saya," tambahnya lagi.

2. Siswa merasa malu dan enggan masuk sekolah

Ilustrasi Pelajar (SMP). IDN Times/Mardya Shakti

Warga Padukuhan Mudalan, Kalurahan Banguntapan, ini mengakui memang masih ada kekurangan dalam pelunasan uang masuk sekolah sebesar Rp800 ribu. Namun, nama siswa yang memiliki kekurangan pelunasan uang masuk sekolah itu diumumkan pihak sekolah melalui grup WhatsApp wali siswa, sehingga OAP malu dan enggan ikut ujian karena takut diejek oleh teman-temannya.

"Anak saya sekarang takut dan malu masuk sekolah bahkan minta pindah sekolah. Saya juga sudah melaporkan kasus ini ke dinas namun tidak ada tindak lanjut sehingga melaporkan ke Ombudsman DIY agar ada solusi," tuturnya.

Lebih lanjut Rinyanto mengatakan selain anaknya masih ada sejumlah siswa lain yang bernasib sama dengan anaknya dilarang ikut ujian karena belum melunasi uang masuk sekolah yang jumlahnya bervariasi.

"Semuanya takut datang ke sekolah untuk menyelesaikan permasalahan ini. Saya berharap tidak ada diskriminasi lagi kepada siswa terkait biaya sekolah. Apalagi menyebarkan informasi kepada orangtua wali murid lainnya. Mental anak bisa jatuh," tegasnya.

Baca Juga: 2023, Bantul Targetkan Jadi Bagian Jejaring Kota Kreatif Dunia

Berita Terkini Lainnya