TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Stok Telur Ayam di Bantul Aman namun Harga Tetap Tinggi    

Program PKH dan harga pakan diduga penyebab kenaikan telur 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Bantul, Joko Waluyo.(IDN Times/Daruwaskita)

Bantul, IDN Times - ‎Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul menyebut pasokan telur ayam ras dari peternak di Bumi Projotamansari dinilai masih mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat. 

 

1. Populusi ayam petelur di Bantul mencapai 1 juta ekor‎

bisnis budidaya ayam petelur (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo mengatakan populasi ayam petelur di Kabupaten Bantul diperkirakan mencapai sekitar 900 ribu hingga 1 juta ekor, sebagian besar dipelihara oleh peternak di Kapanewon Pajangan. 

"Dengan asumsi populasi ayam petelur mencapai 1 juta ekor, maka dalam sehari jika 60 persen ayam bertelur akan mendapatkan 600 ribu butir telur atau setara 40 ton telur," terang Joko, Selasa (23/8/2022). 

 

 

 

Baca Juga: Petani Lahan Pasir Bantul Was-Was jika Harga BBM Dinaikkan 

2. Program PKH dan harga pakan diduga jadi penyebab kenaikan harga telur‎

Telur ayam yang dijual di pasar (IDN Times/Holy Kartika)

Menurutnya dalam kondisi normal harga telur di pasaran dihargai Rp20 ribu per kilogram, namun kenaikan harga pakan dan obat-obatan menjadi salah satu penyebab kenaikan harga telur. 

"Sebelum harga telur sempat jatuh ditambah harga pakan yang naik. Tentu ini sangat berat bagi peternak ayam petelur," ungkapnya.

Hal ini ditambah warung yang ditunjuk melayani penukaran Program Keluarga Harapan memborong telur.  "Kenaikan telur ini terjadi karena warung yang melayani penukaran PKH dengan sembako memborong telur untuk stok sehingga menyebabkan harga telur naik," imbuhn Joko. 

Baca Juga: 9 Pesona Pantai Ngandong, Pantai Cantik yang Tersembunyi di Yogyakarta

Berita Terkini Lainnya