TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PDIP Lirik Gerindra Jadi Mitra Koalisi Dalam Pilkada Bantul 2020

Tak ingin ulangi kesalahan dalam Pilkada 2015

Ketua DPC PDIP Bantul, Joko Purnomo. IDN Times/Daruwaskita

Bantul, IDN Times - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Bantul tak ingin lagi menjadi pecundang dalam Pilkada 2020 mendatang. Pada Pilkada 2015 yang lalu, pasangan calon bupati-wakil bupati yang diusung oleh PDIP dan didukung oleh mayoritas partai di Bantul kalah dari cabup-cawabup Suharsono-Abdul Halim Muslih yang hanya diusung oleh 3 partai yaitu Gerindra, PKS dan PKB.

Oleh karena itu, PDIP mengaku mulai menjalin hubungan dengan Partai Gerindra untuk membuka kemungkinan koalisi.

1. PDIP Bantul mulai jalin komunikasi dengan Gerindra‎

IDN Times/Daruwaskita

Ketua DPC PDI Perjuangan Bantul, Joko Purnomo mengatakan PDIP tetap akan mengajak partai lain untuk berkoalisi meski mampu mengusung cabup-cawabup sendiri dengan perolehan 11 kursi di DPRD.

"Ya kita sudah berkomunikasi dengan partai yang sama-sama mengusung Jokowi-Ma'ruf Amin, dan juga berkomunikasi dengan Partai Gerindra yang kini hubungan ketua umumnya sudah sangat cair, bahkan petinggi partai lainnya juga sudah sangat baik," kata Joko kepada IDN Times, Senin (19/8).

Baca Juga: Megawati Lantik Risma Jadi Ketua DPP PDIP

2. Posisi cabup Bantul bukan harga mati‎

www.facebook.com/Umi Kulsum

Meraih kursi terbanyak di parlemen, PDIP memang ingin mengusung kadernya menjadi cabup. Namun, menurut Joko, hal tersebut bukanlah harga mati. Pihaknya masih membuka kemungkinan menempatkan kadernya menjadi cawabup, tergantung dari komunikasi lanjutan dengan partai lainnya.

"Jadi yang jelas politik itu kan dinamis dan PDI Perjuangan tidak akan mematok harga mati kader yang diusungnya menjadi cabub. Itu nanti dinamika politik dan komunikasi antar partai yang akan menentukannya," ungkapnya.

3. Hanung Raharjo jadi salah satu kader yang jadi kandidat

IDN Times/Daruwaskita

Sejumlah nama, baik dari kader PDI Perjuangan maupun birokrasi disebut-sebut akan diusung oleh PDIP. Hal tersebut diamini oleh Joko.

"Ya memang dari kader nama yang muncul di antaranya Hanung Raharjo, nama saya sendiri (Joko Purnomo) kemudian dari birokrasi muncul nama Bambang Wisnu Handoyo (Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan dan Aset, Pemda DI Yogyakarta) bahkan nama Bupati Bantul Suharsono juga muncul sebagai kandidat dari PDI Perjuangan Bantul,"tuturnya.

"Namun dalam putusan Kongres V PDIP di Bali, PDIP akan mengutamakan kader sendiri untuk maju sebagai calon kepala daerah atau wakil kepala daerah," tambahnya lagi.

4. Belum ada instruksi dari DPP PDI Perjuangan

IDN Times/Margith Juita Damanik

Lebih jauh, Joko mengaku PDIP Bantul belum mendapatkan instruksi terkait tahapan Pilkada dari DPP. Kendati demikian, kader yang ada di tingkat bawah sudah siap untuk memenangkan cabup-cawabup yang bakal diusung oleh PDIP.

"Kuncinya seluruh struktural, kader dan simpatisan solid, turun ke bawah dan langsung menyapa masyarakat. Jangan terlena dengan kemenangan dalam Pileg karena kemenangan Pileg tak sejalan lurus dengan kemenangan di Pilkada," tuturnya.

Baca Juga: Karena Kelelawar, Pemkab Bantul harus Kehilangan Rp200 juta 

Berita Terkini Lainnya