Ini Jalur Tengkorak di Bantul, Pengguna Jalan Harus Ekstra Hati-Hati
Bantul mencatat 112 korban jiwa dalam laka 10 bulan terakhir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Dalam kurun waktu 10 bulan sejak Januari hingga Oktober 2020, Polres Bantul mencatat ada 1.466 kasus kecelakaan di wilayah Bumi Projotamansari. Angka tersebut merenggut korban jiwa mencapai 112 orang, luka ringan 1.707 orang dan kerugian materiil mencapai Rp573 juta.
Jika dibandingkan dengan tahun 2019, trennya memang cenderung menurun. Tahun lalu, angka kecelakaan mencapai 2.080 kasus dengan jumlah korban meninggal dunia mencapai 129 orang.
"Kami memprediksi angka kecelakaan tahun 2020 ini cenderung menurun dibandingkan tahun 2019 yang lalu, baik dari jumlah kasus kecelakaan korban meninggal dunia dan korban mengalami luka berat ataupun luka ringan," kata Kepala Unit Kecelakaan Satlantas Polres Bantul, Iptu Maryana, Kamis (5/11/2020).
Meski demikian, ada beberapa titik di Kabupaten Bantul yang dianggap sebagai jalur tengkorak karena memiliki tingkat kecelakaan melebihi titik lainnya.
Baca Juga: Mobil Avanza Tabrak Pohon di Jalan Parangtritis, 1 Orang Tewas
1. Jalan Parangtritis memiliki belokan yang sangat rawan kecelakaan
Menurut Maryana, salah satu titik di Kabupaten Bantul yang sangat rawan kecelakaan atau dikenal sebagai jalur tengkorak adalah di ruas jalan Parangtritis, tepatnya di belokan tajam di depan Balai Desa Patalan, Kecamatan Jetis.
"Di tikungan tajam jalan Parangtritis tepat di Balai Desa Patalan, bahkan dalam waktu kurang satu minggu terjadi dua kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan lainnya luka berat serta luka ringan," ucapnya.
Menurut dia, Jalan Parangtritis yang lebar dan cukup halus menyebabkan pengguna jalan sering kali tidak fokus dalam berkendara. Sehingga ketika mencapai tikungan, pengendara kesulitan mengusai kendaraannya.
"Dalam dua kejadian kecelakaan di tikungan tajam di depan Balai Desa Patalan semuanya warga luar Bantul yang baru saja dari Pantai Parangtritis. Lelah, mengantuk, hilang konsentrasi dan tidak hafal medan jalan menyebabkan laka tunggal terjadi. Padahal di jalan tersebut sudah dipasang rambu-rambu untuk mengurangi kecepatan dan rambu jalan menikung tajam. Namun, terkadang tidak dihiraukan oleh pengendara," ungkapnya.
Baca Juga: Laka Tunggal di Jalan Paris, Toyota Vios Oleng Masuk Parit