TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga Cabai Rawit di Gunungkidul Tembus Rp100 Ribu per Kg

Masih andalkan pasokan cabai rawit dari luar daerah

Ilustrasi pedagang cabai. (IDN Times/Imron)

Gunungkidul, IDN Times - Kenaikan harga cabai rawit turut terjadi di Kabupaten Gunungkidul. Bahkan, harganya mencapai Rp100 ribu per kilogram. Harga cabai rawit yang semakin pedas ini diduga akibat terbatasnya pasokan dari luar daerah sedangkan permintaan meningkat.

Baca Juga: Harga Cabai Rawit di Bantul Makin Menggigit, Per Kilo Tembus Rp90 Ribu

1. Harga cabai rawit pekan lalu Rp45 ribu per kg

ilustrasi cabai rawit (agustinnesia.com)

Salah satu pedagang di Pasar Argosari, Ani, mengatakan kenaikan harga cabai ini terjadi dalam satu pekan terakhir ini. Kenaikannya pun berlangsung secara bertahap.

"Sebelum harga cabai rawit Rp45 ribu kemudian berubah menjadi Rp90 ribu per kilogram, selanjutnya pada hari ini harga cabai sudah tembus Rp100 ribu per kilogram," katanya, Rabu (8/6/2022).

2. Kurangi kulakan cabai rawit agar tidak merugi

Hasil panen cabai rawat lahan pasir.(IDN Times/Daruwaskita)

Dengan harga cabai rawit yang menyentuh Rp100 ribu per kg, lanjut Ani, maka eceran per ons sudah di atas Rp10 ribu. Daya beli konsumen juga mengalami penurunan.‎

"Kalau penurunan permintaan ada. Konsumen yang biasa beli 1 kilogram kini hanya membeli 3/4 kilogram saja," ujarnya.

Dengan harga cabai yang naik dan permintaan relatif turun, jumlah kulakan cabai yang dipesan pun dikurangi untuk menghindari kerugian. Sebab komoditas cabai ini tidak bisa bertahan lama.

"Ya otomatis yang mengurangi kulakan agar tidak banyak merugi. Apalagi konsumen yang membeli cabai jumlahnya dikurangi," ungkapnya.

Baca Juga: Gegara Hama, Harga Cabai Rawit Merah di Sleman Meroket 

Berita Terkini Lainnya