TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bertemu dengan Pengurus PP Muhammadiyah, AHY Bicarakan 4 Hal 

Buya Safii Maarif minta AHY jaga demokrasi

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersilaturahmi dengan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Dr. KH. Haedar Nashir di Gedung PP Muhammadiyah Yogyakarta. IDN Times/Istimewa

Kota Yogyakarta, IDN Times -Sejumlah masalah kebangsaan dibahas dalam pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Dr. KH. Haedar Nashir.

Isu itu dibahas saat AHY bersilaturahmi dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto, Sabtu (3/4/2021) siang di Kantor PP Muhammadiyah, Jl. Cik Di Tiro No. 23, Terban, Gondokusuman, Yogyakarta. Dalam pertemuan yang berlangsung selama lebih dari satu jam, AHY dan Haedar Nashir juga membahas empat hal terkait isu-isu terkini. 

Baca Juga: Muhammadiyah Keluarkan Aturan Salat Tarawih dan Buka Puasa Bersama 

1. Sudah punya niatan lama bersilaturahmi namun baru terlaksana hari ini

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersilaturahmi dengan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Dr. KH. Haedar Nashir di Gedung PP Muhammadiyah Yogyakarta. IDN Times/Daruwaskita

Seusai pertemuan AHY menyampaikan rasa syukurnya karena akhirnya bisa bersilaturahmi langsung ke Kantor PP Muhammadiyah.

“Sebetulnya sudah lama saya niatkan dan telah saya haturkan kepada beliau niatan saya sejak awal, ketika saya mengunjungi Kantor PP Muhammadiyah di Jakarta, dan hari ini terjadi,” kata AHY diidampingi Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, Bendahara Umum Partai Demokrat Renville Antonio, dan Ketua DPD PD DIY Heri Sebayang.

2. AHY diskusikan 4 hal dengan Ketum PP Muhammadiyah

Ketum PP Muhammadiyah. IDN Times/Humas UMY

AHY menjelaskan empat hal yang didiskusikan dengan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, mulai dari menegakkan demokrasi, Pancasila, menjaga nilai-nilai keagamaan, dan juga persatuan dan kemajuan. 

“Ada empat hal tadi yang kami bicarakan dan juga menjadi pesan dari Bapak Haedar Nashir. Yang pertama adalah terkait dengan bagaimana menegakkan demokrasi berpijak pada konstitusi yang berlaku di Indonesia ini. Kita tahu ujian dan tantangan demokrasi akan terus kita hadapi, termasuk di masa pandemi ini. Jadi, harapannya ke depan kita bisa sama-sama merawat demokrasi dalam semangat berpijak pada konstitusi yang berlaku,” ujarnya.

Yang kedua kata mantan Cagub DKI ini yakni tentang Pancasila. Terkait dengan Pancasila yang sudah menjadi keputusan negeri atau bangsa, harus terus dijaga, diterapkan sebenar-benarnya. Jangan sampai mudah atau lantang menyuarakan tentang Pancasila, padahal tidak menerapkan. "Tentu kita juga berharap Pancasila itu tidak jadi pelabelan saja, untuk satu kelompok melawan kelompok yang lain. Justru Pancasila sebagai konsensus bersama dan mengakomodasi segala perbedaan dan keberagaman di Indonesia,” katanya.

Sedangkan yang ketiga adalah untuk secara bersama-sama menjaga nilai-nilai keagamaan dan juga etika dalam kehidupan bermasyarakat dan negara.

"Kita ingin Indonesia tetap luhur dan terjaga sampai kapan pun meski tahu di tengah perkembangan teknologi yang luar biasa maka politik yang berdasarkan kebohongan yang diulang-ulang sangat mudah dianggap menjadi kebenaran yang baru dan ini sangat berbahaya," ujarnya.

Isu keempat yang dibahas, kata AHY, tentang persatuan dan kemajuan. Indonesia sebagai negara yang majemuk tentu ingin utuh selamanya dan jangan sampai terpecah belah seperti negara adidaya yang kini tercerai berai oleh kepentingan kelompok.

"Persatuan sangat penting untuk menjadi modal untuk mencapai kemajuan yang berdasarkan pada keunggulan sumber daya manusia yang dimiliki. Kami Partai Demokrat punya kewajiban menyiapkan SDM yang berkualitas bukan hanya berdasarkan popularitas saja," kata putra Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.

Berita Terkini Lainnya