TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

NasDem Usung Anies di Pilpres 2024, Pengamat: KIB Bisa Goyah

Nyarwi Ahmad memprediksi PDIP akan segera ambil sikap

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh deklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024 (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Yogyakarta, IDN Times - Dinamika politik menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 semakin terasa setelah NasDem mengumumkan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres) yang akan diusung.

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS), Nyarwi Ahmad, menyebut keputusan NasDem mengusung Anies mampu menggoyahkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"Ini mampu menggoyahkan koalisi tiga partai KIB (Golkar, PPP, dan PAN)," ini menarik untuk dicermati," kata Nyarwi, Selasa (4/10/2022).

Baca Juga: Kata Pengamat UGM Soal Saling Membandingkan Era SBY dan Jokowi

1. NasDem menangkap kalangan anak muda

Pakar Komunikasi Politik UGM, Nyarwi Ahmad. (Tangkapan layar YouTube.com/IDN Times)

Keputusan NasDem mengangkat Anies dinilai ingin memaksimalkan potensi coattail effect dari daya magnetik elektoral Anies, khususnya di kalangan anak muda.

"Dengan jumlah pemilih yang besar, pemilih muda (gen Z dan milenial) menjadi faktor penting yang bisa menentukan siapa saja yang bisa menjadi pemenang dalam Pilpres mendatang," ucap Nyarwi.

Terlebih, Nyarwi melihat NasDem juga dalam barisan dua partai besar. "Paling tidak dua partai yang sangat potensial ada dalam barisan koalisi NasDem, PKS dan Partai Demokrat," ujarnya.

2. Dimungkinkan dapat dukungan partai lain

Anies Baswedan, Capres Pilihan Partai Nasdem untuk tahun 2024 (IDN Times/Fauzan)

Nyarwi menyebut pendeklarasian Anies sebagai bacapres NasDem mengindikasikan NasDem sudah mendapatkan dukungan cukup solid dari partai-partai lain yang akan menjadi blok koalisi pengusung pasangan Capres-Cawapres.

"NasDem sudah jadi parpol pertama yang menabuh genderang kandidasi dalam Pilpres 2024," katanya.

Langkah NasDem tersebut dinilai akan memicu partai besar lain. Seperti PDIP untuk mengambil langkah. Partai pemerintahan itu dinilai akan menghadapi dua pilihan.

Baca Juga: Cak Imin Soal Lamar Jadi Cawapres Puan Maharani: hanya Simulasi

Berita Terkini Lainnya