7 Cara Hadapi Teman Sering Bahas Mantanmu, Lindungi Perasaanmu

- Sampaikan perasaanmu dengan jujur dan baik kepada teman yang sering membicarakan mantanmu
- Alihkan obrolan dengan topik lebih positif agar suasana tetap menyenangkan dan menghindari drama yang tidak perlu
- Tegaskan batasan yang kamu butuhkan terhadap pembicaraan tentang mantan, dan jika diperlukan, batasi interaksi untuk sementara
Putus dari seseorang yang pernah menjalin hubungan memang gak mudah, terlebih jika masih menyisakan luka atau melalui proses perpisahan yang terlalu dramatis.
Namun, apa jadinya jika teman dekat justru menjadi pengingat yang terus-menerus menyebut nama mantanmu? Entah itu secara bercanda, membandingkan dengan orang baru, atau sekadar iseng karena merasa obrolan tentang mantan masih seru dibicarakan. Padahal, kamu harus berjuang keras untuk melupakan. Agar gak terganggu, berikut tujuh cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi teman yang terlalu sering membicarakan mantan.
1. Sampaikan dengan jujur dan baik

Langkah pertama dan paling penting adalah sampaikan perasaanmu secara langsung. Banyak orang gak sadar bahwa yang dilakukan bisa menyakiti atau membuat orang lain merasa tidak nyaman.
Coba bicarakan dengan tenang dan jujur tanpa menyudutkan. Cukup bilang, "Aku masih proses move on dan belum nyaman kalau harus dengar cerita soal dia." Kalimat sederhana seperti itu bisa menjadi pembuka yang baik untuk menjaga hubungan pertemanan, sekaligus menjelaskan perasaanmu.
2. Alihkan obrolan dengan topik lebih positif

Kamu bisa mulai dengan mengalihkan pembicaraan. Saat temanmu mulai membahas mantan, arahkan topik ke hal lain yang lebih menyenangkan atau aktual. Misalnya, tentang film, tren terbaru di media sosial, atau hal-hal lucu yang sedang viral.
Langkah ini bisa jadi solusi netral yang tidak membuat suasana jadi canggung. Selain menyelamatkan diri dari bahasan yang sensitif, kamu juga mendorong obrolan jadi lebih positif dan menghindari drama yang tidak perlu.
3. Tegaskan batasan yang kamu butuhkan

Kalau temanmu tetap tidak peka dan terus mengangkat topik tentang mantan, saatnya kamu menyampaikan batasan yang lebih tegas. Bukan berarti kamu menjadi orang yang sensitif atau anti-sosial, tetapi ini adalah bentuk perlindungan terhadap dirimu sendiri.
Kamu bisa menyampaikan bahwa saat ini berusaha untuk menyembuhkan diri dan merasa gak nyaman jika harus terus-terusan mendengar pembicaraan tentang mantan. Sampaikan bahwa kamu sangat menghargai dukungan mereka, tetapi saat ini butuh ruang untuk fokus pada pemulihan emosional. Kalimat seperti ini cukup kuat untuk menunjukkan bahwa kamu serius, dan sedang memilih untuk menjaga dirimu dari hal-hal yang bisa memperburuk keadaan mentalmu.
4. Jika diperlukan batasi interaksi untuk sementara

Jika semua usaha dilakukan namun kamu tetap merasa tidak nyaman, tidak ada salahnya untuk mengambil jarak sejenak. Kamu berhak memilih untuk menjaga jarak dari lingkungan yang membuatmu tidak tenang, setidaknya sampai merasa cukup kuat secara emosional.
Ini bukan berarti memutuskan pertemanan, tapi memberi ruang bagi dirimu sendiri untuk bernapas. Selama waktu ini, isi harimu dengan kegiatan yang membangun energi positif, atau habiskan waktu dengan orang-orang yang benar-benar mendukung proses healing.
5. Evaluasi sikap teman: apakah dia suportif atau tidak?

Teman yang baik seharusnya mampu memberikan dukungan saat kamu di masa sulit. Jika seseorang terus memancing luka lama, mungkin kamu perlu mempertanyakan sejauh mana hubungan pertemanan itu baik untukmu.
Evaluasi ini gak harus disertai konfrontasi. Cukup sadari untuk dirimu sendiri, agar lebih selektif dalam menentukan siapa yang layak kamu beri akses untuk masuk ke ruang emosimu.
6. Bangun narasi baru dalam hidupmu

Biasanya orang-orang di sekitar kita masih terus membicarakan mantan karena kisahmu dulu begitu membekas, atau mereka merasa belum ada hal baru yang bisa menggantikannya. Cobalah untuk membangun narasi baru dalam hidupmu.
Bisa dari hal-hal kecil seperti mengeksplorasi hobi baru, menekuni proyek pribadi, atau melakukan aktivitas yang membuatmu tumbuh. Dengan begitu, mereka perlahan akan mengalihkan perhatian dari masa lalumu dan mulai fokus pada kisah baru yang sedang kamu bangun.
7. Tetap kendalikan emosi dan jangan terpancing

Terakhir, meski rasanya menjengkelkan saat nama mantan terus disebut, usahakan untuk tidak marah atau bereaksi berlebihan. Sikap emosional bisa menimbulkan kesalahpahaman, dan mungkin menyebabkan hubungan pertemanan jadi renggang.
Belajar untuk tetap tenang dan tidak terbawa perasaan adalah bagian penting dari proses pemulihan. Ini bukan berarti menahan emosi, tapi kamu sedang memilih untuk tidak membiarkan hal kecil mengacaukan langkah besar yang sudah dimulai.
Proses move on itu memang butuh ketenangan dan dukungan. Kalau ada temanmu yang sering membahas mantanmu padahal kamu berusaha untuk move on, pakailah cara di atas untuk menghadapinya. Semangat, ya!