Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mengenal AR Baswedan, Kakek Anies Baswedan yang jadi Pahlawan Nasional

Potret Abdurrahman Baswedan (aniesbaswedan.com)
Potret Abdurrahman Baswedan (aniesbaswedan.com)
Intinya sih...
  • AR Baswedan, Kakek Anies Baswedan yang jadi Pahlawan Nasional
  • Piawai berdakwah sejak dini Abdurrahman Baswedan lahir di Surabaya pada 9 September 1908. Sosoknya dikenal sebagai Pahlawan Nasional yang berlatar belakang dari organisasi keagamaan, Muhammadiyah.
  • Terkenal sebagai jurnalis yang kritis Di usianya yang ke-17, AR Baswedan menikah dengan seorang perempuan bernama Syeikhun. Dari pernikahan tersebut, keduanya dikaruniai sembilan orang anak, termasuk Awad Rasyid Baswedan yang merupakan ayah dari Anies Baswedan.
  • Inisiator Partai Arab Indonesia Awalnya, para keturunan

Sudah bukan rahasia bahwa Anies Baswedan yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini berasal dari keluarga akademisi. Kakeknya, Abdurrahman Baswedan atau yang dikenal sebagai AR Baswedan, namanya bahkan masih harum sebagai Pahlwan Nasional meski sosoknya telah wafat sejak 1986.

Berbagai jabatan penting pernah diembannya. Mulai dari jurnalis hingga pernah membangun sebuah partai yang bernama Persatuan Arab Indonesia, berikut ini kisah AR Baswedan yang patut kamu ketahui!

1. Piawai berdakwah sejak dini

Abdurrahman Baswedan lahir di Surabaya pada 9 September 1908. Sosoknya dikenal sebagai Pahlawan Nasional yang berlatar belakang dari organisasi keagamaan, Muhammadiyah. Dilansir laman aniesbaswedan.com, diketahui bahwa AR Baswedan telah mengenyam berbagai jenjang dan jenis pendidikan.

Memasuki usia lima tahun, ia adalah murid di Madrasah Al-Khairiyah Surabaya meski tidak berlangsung lama dan memilih pindah ke Jakara karena merasa tak cocok. Di Jakarta, ia melanjutkan pendidikannya di Madrasah Al-Irsyad Jakarta. Namun di tengah perjalanan pendidikannya, ia kembali ke kota kelahiran karena alasan ayahnya sakit keras dan bersekolah di Hadramaut School Surabaya.

Bisa dibilang, kemampuan dan minat AR Baswedan akan dunia dakwah terbangun di sekolah tersebut. Kemampuan berbicara dan berpidatonya kian terasah sejak seorang tokoh agama, KH. Mas Mansoer, mengajaknya menyebarkan tentang agama Islam di berbagai daerah.

2. Terkenal sebagai jurnalis yang kritis

Potret Abdurrahman Baswedan (aniesbaswedan.com)
Potret Abdurrahman Baswedan (aniesbaswedan.com)

Di usianya yang ke-17, AR Baswedan menikah dengan seorang perempuan bernama Syeikhun. Dari pernikahan tersebut, keduanya dikaruniai sembilan orang anak, termasuk Awad Rasyid Baswedan yang merupakan ayah dari Anies Baswedan. Di pernikahan kedua paska Syeikhun meninggal dunia tahun 1948, ia memiliki dua anak lainnya.

Awalnya, AR Baswedan adalah seorang jurnalis. Artikelnya terkenal berani dan kritis hingga tulisannya kerap dimuat di media-media terkemuka, salah satunya adalah Matahari.

Salah satu artikel AR Baswedan yang kontroversial adalah kala ia menyertakan foto dirinya yang memakai pakaian adat Jawa dalam artikel di surat kabar Matahari pada 1934. Sebagai keturunan Arab, pada saat itu bukan hal yang lazim memakai busana Jawa.

Dan meski menulai banyak komentar, ia malah menjadikannya sebagai taktik untuk mengajak anak muda keturunan Arab untuk memerdekaka Indonesia. Dirinya memegang teguh prinsip ius soli yang artinya "di mana aku lahir, di situlah tanah airku".

3. Inisiator Partai Arab Indonesia

Awalnya, para keturunan Arab di Indonesia banyak yang mengamini bahwa tanah air mereka adalah di negara Arab. Namun setelah disatukan oleh AR Baswedan, mereka bersedia, bahkan bersumpah yang terinspirasi dari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 1928, untuk memenuhi kewajiban sebagai warga negara Indonesia.

Dari laman ikpni.or.id, dituliskan bahwa AR Baswrdan menjadi inisiator penyelenggaraan Kongres Peranakan Arab pada 4 Oktober 1934 di Semarang yang salah satu isinya adalah pembentukan Persatuan Arab Indonesia atau yang di kemudian hari menjadi Partai Arab Indonesia (PAI).

Tak sekadar memiliki partai, tapi bersama PAI, ia bergabung dalam sebuah movement yang dipimpin oleh M.H. Thamrin yang bermama Gerakan Politik Indonesia (GAPI). Tak sampai di situ saja, AR Baswedan juga menjadi bagian dalam BPUPKI yang menyusun Undang-undang Dasar 1945.

4. Bergelar Bintang Mahaputra sampai Pahlawan Nasional

Mengutip laman aniesbaswedan.com, AR Baswedan telah mengantongi berbagai penghargaan, yaitu:

  • Bintang Mahaputra Utama atas kontribusi besarnya dalam menyusun UUD 1945 melalui BPUPKI (1992)

  • Piagam penghargaan dari Sayed K El Masry, Duta Mesir (1995)

  • Medali dari Aljazair sebagai peringatan pertemanannya dengan tokoh Aljazair sekaligus apresiasi karena memberikan bantuan moril atas peristiwa Revolusi Aljazair 1 November 1954 (1995)

  • Bintang Mahaputra Adipradana dari Presiden Susilo Bambang Yoedhoyono karena secara luar biasa menjaga keutuhan, kelangsungan, dan kejayaan NKRI (2013)

Pada ahun 2018, AR Baswedan mendapat gelar Pahlawan Nasional dari Presiden Joko Widodo. Sejatinya, nama beliau telah diusulkan sejak tahun 2010 oleh Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Sultan Hamengku Buwana X dan Walikota Yogyakarta Herry Zudianto, sebagai bentuk terima kasih atas jasa-jasanya berperan dalam kemerdekaan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us