TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Metode Budgeting yang Umum Dipakai, Anti Boros

Yuk, ciptakan kondisi keuangan yang sehat!

ilustrasi orang memegang uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Apa salah satu hal terpenting dalam hidup ini? Yap, jawabannya adalah uang. Kemampuan untuk mengatur uang sangatlah krusial untuk dimiliki siapa saja. Seseorang dengan gaji pas-pasan bisa hidup tenang dengan pengaturan uang yang baik. Sementara itu, seberapapun banyaknya uang yang seseorang miliki, uang itu tidak akan cukup apabila dipakai secara serampangan dan boros.

Mengetahui cara penganggaran yang cocok dengan kondisi keuangan adalah kunci untuk bisa mengatur keuangan dengan baik. Penasaran apa saja metode budgeting yang banyak dipakai serta apa kelebihan dan kekurangannya masing-masing? Yuk, simak daftarnya di bawah ini!

1. Proportion budget

ilustrasi menabung (pexels.com/Dany Kurniawan)

Metode budgeting yang satu ini kerap juga dikenal dengan istilah proportioning budget. Sesuai dengan namanya, penggunanya perlu untuk menentukan proporsi keuangan agar dapat membuat anggaran. Skema yang paling sering digunakan adalah bentuk 50/30/20 yang berarti 50 persen pendapatan digunakan untuk keperluan, 30 persen untuk jajan dan bersenang-senang, kemudian 20 persen untuk ditabung. Tentu saja, kamu bisa mengubah besaran proporsi sesuai kebutuhan.

Metode ini cocok untuk kamu yang memiliki penghasilan dengan jumlah tetap. Itu karena kamu bisa selalu menggunakan skema proporsi yang sama dari satu bulan ke bulan lainnya. Jika kamu adalah seorang freelancer atau tidak memiliki nominal penghasilan yang sama setiap bulan, kamu tetap bisa mencoba metode bujet ini atau mencoba metode-metode selanjutnya.

Baca Juga: Beli Rumah atau Mobil Dulu? Ini 5 Pertimbangan buat Kamu

2. Envelope budget

amplop (pexels.com/Artem Podrez)

Envelope budget hampir mirip dengan proportion budget. Kamu akan diminta untuk membagi-bagi uangmu ke dalam skema yang sudah disediakan. Bedanya adalah envelope budget lebih berfokus pada bujet untuk uang tunai. Yap, kamu harus mencairkan uangmu ke dalam bentuk tunai dan membagi-baginya ke dalam amplop sesuai skema yang sudah dibuat.

Kelebihan daripada metode bujet ini adalah kamu akan semakin sadar akan pengeluaran apabila kamu melihat uang itu keluar dalam bentuk cash. Dengan metode amplop, kamu bisa secara fisik merasakan jika uangmu menipis dan hal itu bisa mendorongmu untuk semakin berhemat.

Sayangnya, envelope budget bisa menjadi merepotkan apabila kamu sedang membutuhkan uang dalam bentuk non-tunai. Metode ini juga cukup sulit dijalankan apabila kamu suka merasa takut menyimpan uang berbentuk tunai dalam jumlah yang banyak.

Baca Juga: Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Memperbaiki Kondisi Finansial

Verified Writer

Helmi Elena

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya