Mengenal 5 Putri Sri Sultan HB X dan Perannya Masing-masing

Tak hanya aktif di dalam Kraton, tapi juga di masyarakat

Ada keunikan yang dimiliki oleh keluarga Sri Sultan Hamengku Buwono X. Dari kelima anak yang dimiliki, semuanya perempuan. Sebagaimana kita ketahui bahwa penerus dinasti Kasultanan Yogyakarta adalah raja yang dengan kata lain adalah laki-laki. 

Walau begitu, lima putri Sri Sultan HB X memiliki perannya masing-masing di Kraton Jogja, juga di masyarakat. Agar semakin mengenal, yuk, simak profil putri Kraton Jogja dan tugasnya berikut ini!

1. GKR Mangkubumi

Mengenal 5 Putri Sri Sultan HB X dan Perannya Masing-masingGKR Mangkubumi (instagram.com/gkrmangkubumi)

Bernama lahir GRAj Nurmalita Sari, Putri sulung Sultan ini bernama lengkap Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawana Langgeng ing Mataram. GKR Mangkubumi saat ini menjabat sebagai Lurah Putri yang tugasnya memimpin Abdi Dalem keparak atau Abdi Dalem perempuan dan Sentana Dalem putri. 

Selain itu, mengutip dari laman Kraton Jogja, Gusti Mangku juga seorang Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Parwabudaya. Tugas seorang Kawedanan adalah menjaga inti kebudayaan Kraton Yogyakarta seperti merawat petilasan, masjid, dan makam kagungan Dalem. Tak sampai di situ, perempuan kelahiran Bogor ini juga bertugas melestarikan serta mengedukasi masyarakat tentang seni klasik Jawa. 

Banyak jabatan yang telah diemban oleh GKR Mangkubumi, sebut saja seperti ketua Karang Taruna DIY, ketua KNPI DIY, dan wakil ketua Kwarnas pada bidang pengabdian masyarakat. Sementara kini organisasi yang masih diikuti beliau adalah AKU (asosiasi kelompok usaha mikro), Forum CSR Kesejateraan Sosial (di bawah kementerian sosial), Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DIY, dan Karya Bakti Husada Nasional (BKKBN). 

2. GKR Condrokirono

Mengenal 5 Putri Sri Sultan HB X dan Perannya Masing-masingGKR Condrokirono (instagram.com/gkr_condrokirono)

GRAj Nurmagupita atau yang kini dikenal sebagai GKR Condrokirono adalah seorang Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura atau sekretariat negara Keraton Yogyakarta. Tugasnya adalah mengetahui segala macam hal yang terjadi di dalam Kraton agar bisa disampaikan secara utuh pada Sri Sultan HB X. 

Bertugas mengatur operasional Kraton membuat perempuan kelahiran tahun 1975 ini pun jadi terjun ke dunia politik seperti mengikuti pembahasan draf Undang-Undang Keistimewaan. Ia pun wajib memahami soal aturan dan sejarah pertanahan Kraton, sampai dengan mengetahui alasan upacara adat dilakukan dan mengapa sesaji dibuat. 

Di luar Kraton, Gusti Kirono aktif sebagai direktur LSM Rekso Dyah Utami dan pengawas di Lembaga Perlindungan Anak. Ia pun sering kali mengikuti pendampingan kepada anak-anak terlantar dan korban kekerasan. 

3. GKR Maduretno

Mengenal 5 Putri Sri Sultan HB X dan Perannya Masing-masingGKR Maduretno (kratonjogja.id)

GRAj Nurkamnari Dewi yang kini bernama GKR Maduretno adalah putri ketiga dari Sri Sultan Hamengku Buwono X. Putri yang dekat dengan ayah ini memiliki hobi di bidang kuliner, tak heran kalau ia pun berkuliah dengan mengambil jurusan Food and Beverages di Holmesglen Glen Waverly Campus, Melbourne, Australia. Semasa kuliah pun ia dikenal mandiri, bahkan bekerja di restoran kampus yang menyediakan makan malam dan makan siang. 

Masa kecilnya, Gusti Maduretno justru dikenal tomboi karena gemar main sepeda laki-laki dibanding sepeda anak perempuan yang dihiasi keranjang. Sedangkan saat ini, perempuan yang disapa Jeng Dewi ini bertugas di Penghageng ll Kawedanan Hageng Punakawan Parasraya Budaya dan Penghageng Tepas Danartapura.

Baca Juga: Sejarah Praja Cihna Lambang Kasultanan Yogyakarta, Ini Maknanya

4. GKR Hayu

Mengenal 5 Putri Sri Sultan HB X dan Perannya Masing-masingGKR Hayu (instagram.com/gkrhayu)

GRAj Nurabra Juwita atau GKR Hayu dikenal sebagai putri yang demen teknologi. Semasa kecil, GKR Hayu gemar main lego, video gim, dan berbagai permainan merakit lain yang membuatnya tertarik dengan teknologi sampai dewasa. Diketahui bahwa putri keempat Sri Sultan HB X tersebut sempat magang di Microsoft Indonesia pada tahun 2007.

Bersama sang suami, Angger Pribadi Wibowo atau yang bergelar Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro, keduanya menjalankan Penghageng di Tepas Tandha Yekti yang tugasnya adalah menjaga kekayaan tradisi melalui pemanfaatan teknologi. GKR Hayu pun berharap, dengan adanya media tersebut informasi seputar Kraton dapat dengan mudah diakses oleh publik. 

5. GKR Bendara

Mengenal 5 Putri Sri Sultan HB X dan Perannya Masing-masingGKR Bendara (instagram.com/gkrbendara)

Si bungsu, GRAj Nurastuti Wijareni atau GKR Bendara adalah seorang putri yang lincah dan terkenal sumeh. Ia aktif di banyak organisasi luar Kraton seperti Wakil Ketua 3 KONI, Ketua di PUTRI atau Perhimpunan Pengusaha Taman Rekreasi Indonesia, dan bagian dari Dewan Pertimbangan Tourism Board. Kecintaannya pada pariwisata membuatnya untuk kuliah di jurusan International Hospitality and Tourism Management di IMI Switzerland. 

Sejak tahun 2011, GKR Bendara telah menyandang jabatan sebagai Penghageng Nityabudaya, khususnya di bidang divisi keraton yang berwenang atas museum dan kearsipan. Perempuan kelahiran 1989 tersebut memiliki visi besar, khususnya untuk Kraton, yakni merevitalisasi museum dengan standar tinggi. Dengan begitu, pariwisata kebudayaan bisa berstandar Nasional. 

Stigma bahwa putri Kraton Jogja berwatak lemah gemulai dan penuh sopan santun memang tak salah. Namun di balik itu, mereka memiliki latar pendidikan yang tinggi, berwawasan luas, aktif bersosial, dan selaiknya masyarakat biasa, yakni punya hobi buat dilakukan. Sekarang, sudah tak penasaran lagi 'kan tentang Kelima Putri Sri Sultan HB X dan tugasnya masing-masing?

Baca Juga: 6 Dapur Keraton Jogja dan Fungsinya, Ada yang Khusus Sajikan Teh

Dyar Ayu Photo Community Writer Dyar Ayu

Jalan-jalan mencari penyu Alabiyu~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya