Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Tips Menghadapi Catcalling, Jangan Panik!

ilustrasi pria menunduk (pexels.com/RDNE)

Catcalling adalah bentuk pelecehan verbal yang sering terjadi di tempat umum, biasanya berupa komentar yang tidak diinginkan, siulan, atau teriakan dari orang tak dikenal yang mengarah pada penampilan atau tubuh seseorang.

Hal ini sering membuat korban merasa tidak nyaman, tidak aman, bahkan ketakutan. Meski sulit dihindari, ada beberapa cara yang bisa membantumu menghadapi situasi ini dengan tenang dan percaya diri. Berikut 5 tips untuk menghadapi catcalling tanpa perlu panik.

 

1. Tetap tenang dan jangan tunjukkan ketakutan

ilustrasi berbicara tenang (pexels.com/RDNE)

Reaksi pertama ketika menghadapi catcalling adalah tetap tenang dan mencoba untuk tidak menunjukkan ketakutan. Catcalling dilakukan untuk memancing reaksi dari korban. Jika kamu bereaksi dengan panik atau terlihat takut, pelaku akan merasa puas atau bahkan memperparah tindakan mereka.

Cobalah untuk tetap menjaga ekspresi netral, fokus pada tujuanmu, dan hindari menatap langsung pelaku. Ini menunjukkan bahwa kamu tidak terpengaruh oleh tindakan mereka. Tetap tenang dan jangan tunjukan ketakutanmu kepadanya.

2. Hindari kontak mata secara langsung

ilustrasi pria memanggil (pexels.com/RDNE)

Menghindari kontak mata dengan pelaku catcalling bisa menjadi cara untuk menunjukkan ketidakpedulianmu. Kontak mata dapat membuat pelaku merasa diakui, dan ini mungkin memberi mereka dorongan untuk melanjutkan perilaku mereka. Sebaliknya, arahkan pandanganmu ke depan atau ke arah yang berbeda dari pelaku.

Dengan tidak memberikan perhatian, menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak layak mendapatkan respons darimu. Selain itu, hindari menunjukkan rasa marah atau jijik, karena ini juga bisa memicu reaksi lebih lanjut.

3. Jaga jarak dan terus bergerak

ilustrasi berjalan jauh (pexels.com/RDNE)

Saat menghadapi catcalling, usahakan untuk menjaga jarak aman dengan pelaku. Jika memungkinkan, bergeraklah menjauh atau pindah ke lokasi yang lebih ramai dan aman, seperti tempat yang banyak dilalui orang. Terus bergerak juga memberikan pesan bahwa kamu tidak berniat berinteraksi atau memberikan perhatian.

Jika situasinya memungkinkan, jangan ragu untuk masuk ke toko atau area umum yang aman untuk menghindari situasi yang semakin memburuk. Langkah ini tidak hanya mengurangi risiko, tetapi juga memberimu ketenangan.

4. Jangan ragu untuk meminta bantuan

ilustrasi meminta pertolongan (pexels.com/RDNE)

Jika kamu merasa terancam, jangan ragu untuk mencari bantuan. Beranikan diri untuk mendekati seseorang seperti petugas keamanan, staf toko, atau orang-orang di sekitar yang terlihat bisa membantu.

Bicaralah dengan tegas dan sampaikan situasi yang kamu alami. Kadang-kadang, menunjukkan bahwa kamu tidak sendirian dan ada orang lain yang siap membantu bisa membuat pelaku merasa terintimidasi dan akhirnya mundur.

5. Laporkan dan berbagi pengalaman

ilustrasi sharing di media sosial (pexels.com/RDNE)

Pertimbangkan untuk melaporkan insiden tersebut kepada pihak berwenang, terutama jika kamu merasa bahwa pelecehan tersebut sangat mengganggu atau terjadi di tempat yang sama secara berulang. Melaporkan insiden ini bisa membantu pihak berwenang meningkatkan keamanan di lokasi dan membuat pelaku berpikir dua kali untuk melakukannya lagi.

Selain itu, berbagi pengalaman dengan teman atau komunitas yang mendukung bisa menjadi cara untuk melepaskan perasaan tidak nyaman dan menerima dukungan dari orang lain yang mungkin pernah mengalami hal serupa. Berbicara mengenai pengalamanmu juga dapat memberi edukasi kepada orang lain tentang dampak catcalling dan cara menghadapinya.

Catcalling adalah bentuk pelecehan yang sering membuat korbannya merasa tidak nyaman dan terancam. Dengan menerapkan beberapa tips di atas, kamu bisa menghadapi situasi ini lebih tenang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us