10 Film Indonesia 2024 yang Bagus tapi Kurang Laku di Bioskop

Pertama adalah Laut Tengah, film produksi Starvision Plus yang mengambil latar negara Korea Selatan dan Indonesia. Meskipun dibintangi aktor dan aktris ternama, Laut Tengah hanya mampu mengumpulkan angka 83.296 penonton. Cerita yang dihadirkan tentang poligami, yang diadaptasi dari sebuah novel best seller.

Berbeda dengan Ancika: Dia yang Bersamaku 1995 yang tembus 1,6 juta penonton, kali ini kolaborasi antara Arbani Yasiz dan MD Pictures di Azzamine, terbilang gagal. Film bergenre drama religi yang diangkat dari novel populer ini, sayangnya hanya mengumpulkan penonton sebanyak 85.150 saja. Padahal, cerita tentang perjodohan yang dihadirkan, sangat penuh makna hingga dipenuhi hal-hal romantis.

Dibintangi Reza Rahadian, Laura Basuki hingga Chicco Jerikho, ternyata tidak mampu membuat Heartbreak Motel laku keras di pasaran. Hanya mampu mengumpulkan angka 74.161, padahal mendapatkan beberapa nominasi Piala Citra. Heartbreak Motel sendiri, menghadirkan cerita tentang hubungan toxic yang menguras emosi penonton.

Hanya mengumpulkan angka 59.474 penonton, Ali Topan menjadi salah satu film terbaik Indonesia yang gagal di pasaran. Sebelumnya telah tayang di Festival Film Internasional Busan, Ali Topan dibintangi Jefri Nichol dan Lutesha. Menceritakan tentang sepasang kekasih yang memilih untuk melarikan diri, akibat kisah cinta tidak direstui orang tua.

Menjadi salah satu film unggulan dari Imajinari Pictures, Cinta Tak Seindah Drama Korea hanya mampu mengumpulkan angka penonton sebanyak 49.750. Padahal sebelumnya, Imajinari sukses dengan Agak Laen yang tembus 9 juta penonton, hingga Kakak Boss yang tembus 800 ribuan penonton lebih.

Sempat menjadi perwakilan Indonesia di ajang Oscar hingga telah tayang di puluhan festival internasional, Women from Rote Island hanya mampu mengumpulkan angka 32.001 penonton saja. Meskipun dibintangi aktor dan aktris baru, film ini mengangkat isu sensitif yang cukup hangat, sehingga berhasil menjadi film panjang terbaik di Piala Citra 2023.

Tidak seperti Lembayung yang tembus 1,6 juta penonton, Oka Antara hanya mampu mengumpulkan 30.000 penonton untuk film horor terbarunya berjudul Wanita Ahli Neraka. Sebuah film produksi Visinema Pictures, yang menceritakan tentang seorang santriwati yang terjebak dengan seorang suami toxic. Di mana, dia bersekutu dengan iblis hingga mengajak sang istri untuk menjadi kafir.

Masih dibintangi Febby Rastanty, kali ini dipasangkan dengan Bio One di Sampai Nanti, Hanna!. Sebuah film yang sempat tayang di JAFF, tetapi hanya mampu mengumpulkan penonton sebanyak 23.090 penonton saja. Film ini menceritakan tentang kisah cinta terhalang restu orang tua, hingga harus kembali bertemu di waktu yang berbeda.

Selanjutnya ada Pantaskah Aku Berhijab, yang hanya mengumpulkan 22.079 penonton saja selama tayang di bioskop. Padahal, film ini dibintangi Bryan Domani yang telah sukses dengan 172 Days (2023) hingga Nadya Arina yang sukses dengan Sekawan Limo (2024). Pantaskah Aku Berhijab, menceritakan tentang perjalanan hijrah dari seorang muslimah.

Menjadi debut penyutradaan bagi Dimas Anggara, OOTD: Outfit of the Designer hanya mampu mengumpulkan penonton sebanyak 16.307. Padahal dalam segi cerita yang dihadirkan, OOTD: Outfit of the Designer cukup berani dan menghibur. Selain itu, dibintangi para pemain yang tidak perlu diragukan dalam hal akting, salah satunya Asmara Abigail.

Data di atas diambil dari akun media sosial masing-masing film atau rumah produksi. Kini kita sadar, bahwa film yang berhasil mendapatkan banyak penghargaan, belum tentu bisa mendapatkan banyak penonton. Maju terus industri perfilman Indonesia, yuk nonton film Indonesia.