TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Sikapi Orang yang Menyarankan untuk Nambah Anak, Kalem Aja!

Bagi sebagian orang, topik ini sensitif

ilustrasi keluarga bahagia (pexels.com/Elina Fairytale)

Menambah anak bukanlah keputusan yang mudah. Sebab, itu berhubungan dengan kesiapan mental, fisik, hingga finansial orangtuanya. Setiap orangtua berhak memutuskan berapa banyak anak yang ingin dimiliki. Tidak hanya bicara soal kemampuan, tapi juga kesepakatan bersama pasangan. 

Namun, sering kali pertanyaan perihal kapan mau nambah anak ini kita dapatkan dari kerabat, kolega, atau teman saat berkumpul di suatu momen. Terkadang, kita bisa menganggap itu hanyalah basa-basi atau candaan. Namun, respons mereka selanjutnya terkadang terlalu menghakimi atau terkesan memaksakan kehendak. Pada intinya, mereka sangat menyarankan untuk menambah anak, tanpa peduli dengan situasi atau kondisi kita yang sebenarnya. 

Hal itulah yang terkadang bikin kita kesal dan tidak menyukai momen berkumpul yang harusnya bisa dinikmati dengan tenang dan menyenangkan. Mood pun bisa hancur seketika. Hanya saja, sebagai orang dewasa kita harus pintar menata suasana hati di manapun kita berada. Meski orang lain merusak momen karena kalimat yang diucapkannya, kita harus tetap bersikap bijak. 

Berikut lima cara menyikapi orang yang menyarankan kita untuk menambah jumlah anak. Simak sampai akhir, ya. 

1. Tak perlu banyak menanggapi

ilustrasi bicara seperlunya (pexels.com/ Liza Summer)

Pilihan sikap yang bisa kamu ambil saat ada yang menyarankanmu untuk nambah anak adalah tak perlu banyak menanggapi. Ya, respons saja seperlunya tanpa membahasnya terlalu dalam. Bukan berarti kamu cuek sama sekali. Tetaplah memberikan respons meski hanya dengan jawaban singkat. 

Bagaimanapun, soal menambah anak merupakan urusan privasi. Kamu tidak perlu mengumbar perencanaan hidupmu kepada orang lain. Kamu berhak menyembunyikan urusan pribadi karena orang lain sebetulnya pun tak terlalu peduli. 

2. Bersikap seolah-olah sependapat saja

ilustrasi bersikap sependapat (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Sikap lain yang bisa kamu coba adalah berusaha sependapat meski faktanya tidak begitu. Cara ini akan lebih mudah membuatnya berhenti membicarakan topik yang sedikit membuatmu tidak senang. Kamu dan dia bisa segera membicarakan topik lain dengan luwes. 

Saat dia menyatakan bahwa menambah anak secepatnya bikin kamu merasakan lelah sekaligus dan tidak perlu repot ke depannya, ungkapkan saja bahwa kamu setuju dengan pendapat itu. Saat dia menyatakan bahwa selagi masih muda lebih baik menambah anak secepatnya, katakan saja kamu sepakat dengan itu. Ketimbang menunjukkan emosi, lebih baik kamu berpura-pura sependapat saja. 

Baca Juga: 5 Pemicu Pertengkaran saat Pasangan Tinggal Seatap dengan Orangtua

3. Tanggapi dengan penjelasan singkat

ilustrasi menjelaskan secara singkat (pexels.com/Tirachard Kumtanom)

Jika kamu lebih senang mengungkapkan kejujuran saat ditanya-tanya perihal urusan privasi, kamu bisa menjawab dengan singkat juga. Jika dia bertanya kapan kamu mau nambah anak, jawab saja kamu belum mau melakukannya saat ini. Saat dia kembali menanyakan alasannya, jawab saja bahwa jumlah anak yang sekarang sudah cukup. 

Lantas, bagaimana jika dia menyatakan sebaiknya nambah anak selagi usia masih muda? Jawab saja kalau kamu akan mempertimbangkannya. Kamu bisa mengungkapkan jawaban yang tidak sensitif namun membuat lawan bicaramu tetap mendapatkan respons. 

4. Balas dengan senyuman lalu bicarakan topik lain

ilustrasi membalas dengan senyuman (pexels.com/Monstera Production)

Sikap lain yang juga bisa kamu ambil saat ada yang menyarankan nambah anak adalah memberikan senyuman. Tentu saja, senyuman di sini dimaksudkan untuk menghargai perhatian dari orang yang bertanya. Bukan senyuman sinis yang terkesan meremehkan lawan bicara. 

Kamu bisa merespons pertanyaan itu cukup dengan senyuman yang cukup lama. Jangan sedikit pun memberikan tanggapan lewat verbal agar lawan bicara mengerti bahwa topik itu tidak ingin kamu bicarakan. Selanjutnya, pintarlah mengambil kesempatan untuk membicarakan topik lain namun terkesan mengalir begitu saja. 

Baca Juga: 8 Etika Mengunjungi Bayi Baru Lahir, Tak Boleh Asal Datang

Verified Writer

Uswatun Niswi

Penyuka fiksi dan animasi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya