Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mengapa Acara Cembengan di PG Madukismo Dilakukan saat Pasaran Legi?

ilustrasi Pabrik Gula Madukismo (tirtonirmolo.bantulkab.go.id/Pabrik Gula Madukismo)
Intinya sih...
  • Cembengan di Pabrik Gula Madukismo adalah ungkapan syukur dan permohonan kelancaran kegiatan, digelar pada pasaran Legi dalam Kalender Jawa.
  • Memulai kegiatan pada pasaran Legi diyakini membawa dampak positif menurut kepercayaan turun-temurun dalam kalender Jawa.
  • Rangkaian acara Cembengan termasuk slametan, wayang kulit, ziarah kubur, selamatan pabrik, pasar malam, selamatan di area produksi, dan Kirab Tebu Manten dilakukan pada pasaran Legi.

Cembengan adalah kegiatan yang biasa digelar di pabrik gula, salah satunya di Pabrik Gula Madukismo, Jogja. Acara ini memiliki makna sebagai ungkapan syukur dan permohonan kelancaran kegiatan. Tradisi ini biasanya digelar pada bulan April dengan hari pasaran khusus dalam Kalender Jawa.

Legi menjadi pasaran yang dipilih untuk memulai kegiatan dalam rangkaian tradisi Cembengan. mengapa harus dilakukan saat pasaran Legi? Untuk memahami lebih lanjut, yuk simak uraian berikut ini.

 

1. Mengapa dilakukan saat pasaran Legi?

ilustrasi tanaman tebu (unsplash.com/David Clode)

Dalam kalender Jawa, ada yang disebut dina pitu atau tujuh hari dalam seminggu, serta pasaran lima atau disebut lima hari pasaran. Salah satunya adalah pasaran Legi.

Suwardi Endraswara dalam buku Falsafah Hidup Jawa menjelaskan, Legi merupakan permulaan yang baik, semacam simbol dari niat dan perilaku yang dilandasi budi pekerti. Lewat budi inilah, manusia bisa meraih keluhuran dalam hidupnya di dunia dan akhirat.

Diharapkan Cembengan yang dimulai dengan pasaran Legi, maka hasil giling tebu berlimpah, prosesnya lancar, sehingga semua yang terlibat baik petani, karyawan dan masyarakat bisa ikut merasakan manfaatnya. 

2. Urutan acara Cembengan beserta hari pasarannya

ilustrasi sesaji (pexels.com/Alexey Demidov)

Kegiatan ini dianggap sakral, maka setiap langkahnya memiliki urutan yang sudah dijalankan. Berdasarkan jurnal Tradisi Selamatan Cembengan dalam Mewujudkan Keterampilan Sosial, hasil tulisan R. Trimerani, acara diawali dengan penyebaran ancak-ancak, semacam sesaji persembahan yang disebar di area pabrik. Kegiatan ini dilakukan bertepatan pasaran Legi..

Setelah itu dilakukan slametan dan pagelaran wayang kulit di Pantai Parangkusumo yang dilangsungkan pada malam Jumat Kliwon. Lalu, ada ziarah kubur ke makam leluhur dan raja-raja sebagai wujud penghormatan. Ziarah gak terikat hari pasaran, tapi tetap penting dilakukan dalam keseluruhan rangkaian acara.

Ada juga acara penyembelihan kambing kendit dan selamatan pabrik. Kemudian diselenggarakan acara yang ditunggu-tunggu warga yaitu pembukaan pasar malam yang berlangsung selama dua minggu. Warga lokal hingga yang berasal dari luar wilayah akan datang untuk menikmati hiburan Pasar Malam Cembeng.

3.Selamatan di beberapa titik area pabrik dilakukan saat pasaran Legi

ilustrasi acara selamatan (pexels.com/Naufal Fawwaz Assalam)

Rangkaian acara Cembengan masih berlanjut, selama pasar malamnya berlangsung akan diadakan selamatan di area khusus dalam pabrik. Selamatan dilakukan di beberapa titik yang dianggap penting dalam proses produksi. Selamatan di lokasi tersebut dilaksanakan pada pasaran Legi. Tentu saja dengan tujuan yang sama saat dimulainya Cembengan, agar berkah dan hasilnya melimpah.

 

4.Puncak acara dan penutupan juga dilaksanakan pada pasaran Legi

ilustrasi kirab tebu manten dalam tradisi Cembengan (bantulkab.go.id/Kirab Tebu Temanten)

Tibalah di puncak acaranya yaitu Kirab Tebu Manten. Kirab diikuti kurang lebih 40 peserta, membawa tebu yang dihias layaknya pengantin Jawa. Kirab memiliki hari pasaran khusus dalam pelaksanaannya yaitu Legi.

Penutupan seluruh rangkaian acara Cembengan diadakan doa bersama setelah kegiatan pasar malam selesai, dan pelaksanaannya memiliki hari pasaran khusus yaitu Legi.

Itulah beberapa momen dalam rangkaian tradisi Cembengan di PGPS Madukismo yang pelaksanaannya dimulai berdasarkan pasaran Legi, bahkan penutupannya juga dilakukan pada pasaran khusus yang dipercaya memberi berkah melimpah.

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us