TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Aman Berhubungan Suami Istri di Bulan Ramadan

Ada hukuman yang berat jika dilanggar!

ilustrasi pasangan suami istri (pexels.com/Kampus Production)

Dalam menjalankan puasa di bulan Ramadan ada beberapa aturan yang harus ditaati. Di antaranya adalah berjimak atau melakukan hubungan suami istri bagi yang telah menikah. Jika di bulan lain pasutri bebas melakukannya, tidak untuk di bulan suci ini. Hal tersebut sangat dilarang dilakukan pada siang hari. Selain membatalkan puasa juga ada hukumannya.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Berjimak di siang hari saat Ramadan sangat dilarang dan ada hukumannya. Yaitu memerdekakan budak jika tidak ada budak yang dimerdekakan maka harus berpuasa selama dua bulan berturut-turut. Kalau tidak sanggup untuk melakukan puasa maka wajib memberi makan pada 60 orang miskin.

Nah, sungguh berat bukan hukumannya? Lalu bagaimana agar kebutuhan biologis tersebut dapat terpenuhi selama bulan Ramadan? Berikut ini lima tips aman berhubungan suami istri di bulan Ramadan.

1. Ketahui waktunya

ilustrasi waktu (pexels.com/id-id/dreamypixel)

Waktu berpuasa di bulan Ramadan adalah dari terbit matahari hingga terbenam. Nah, jika sudah tidak tahan untuk berjimak dapat dilakukan di waktu setelah buka puasa. Hal tersebut dijelaskan dalam QS Al Baqarah 187, yaitu:

"Diperbolehkan bagi kalian pada malam hari (di bulan Ramadan) bercampur dengan istri-istri kalian."

Dari ayat ini menjadi dasar diperbolehkan dan dihalalkan melakukan hubungan suami istri pada waktu magrib hingga subuh di bulan Ramadan. Tetapi tidak meninggalkan salat-salat yang harus dilakukan.

2. Perhatikan lamanya berhubungan suami istri

ilustrasi pasangan suami istri (pexels.com/id-id/olly)

Kamu juga perlu memperhatikan lamanya berjimak. Jika mengambil waktu setelah magrib hingga sebelum isya tentu waktunya sangat pendek. Maka dianjurkan untuk melakukan quickie atau seks kilat. Dilansir Cosmopolitan, quickie sangat menyenangkan dan praktis dilakukan pada waktu singkat dan keadaan terdesak.

Lain halnya jika melakukan setelah waktu isya, kamu bisa lebih lama melakukan hubungan suami istri. Dan pada dini hari harus segera mandi agar dapat melakukan salat subuh.

Baca Juga: 5 Hal Ini Bikin Aktivitas Seksualmu Terasa Hambar, Perbaiki!

3. Atur frekuensi bercinta

ilustrasi pasangan suami istri (pexels.com/id-id/kampus)

Pada bulan Ramadan tentu kamu tidak dapat melakukan hubungan bercinta sesering biasanya. Jadi harus punya kesepakatan dengan pasangan agar tidak ada pertentangan.

Jika dalam satu Minggu biasa melakukan tiga hingga empat kali. Dalam bulan Ramadan ini kurangi frekuensinya satu atau dua kali saja dalam seminggu saja. Bukankah saat Ramadan sedang fokus ibadah maka gak usah resah dikurangi frekuensi bercintanya. Setelah Ramadan kebiasaan tersebut dapat kembali lagi, kok.

4. Menyegerakan mandi wajib atau junub

Ilustrasi mandi. (Pexels.com/Pixabay)

Setelah selesai berhubungan suami istri, kamu harus segera mandi wajib atau disebut dengan junub. Jika tidak melakukan mandi ini kamu tidak dapat melakukan salat dan ibadah lainnya meski puasamu tetap sah. 

Meski begitu, kamu tetap perlu menyegerakan mandi junub agar bisa menjalankan salat. Seperti dikisahkan oleh A’isyah RA:

Rasulullah SAW pernah menjumpai waktu fajar di bulan Ramadan dalam keadaan junub bukan karena mimpi basah, kemudian beliau mandi dan tetap berpuasa.” (HR Muslim)

Baca Juga: 5 Kesalahan Menggoda Pasangan saat Hendak Berhubungan Intim

Verified Writer

A Nitha Nahfiah

ibu rumah tangga, dengan tiga putri, sarjana teknik sipil, berkarya dan memberi manfaat untuk banyak orang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya