TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Masuk Kelompok Rentan, Ibu Hamil Menyusui Perlu Divaksinasi COVID-19

51,9 persen ibu hamil yang terpapar COVID tak bergejala

Ilustrasi antrean untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Sleman, IDN Times - Sebagai salah satu kelompok rentan terhadap COVID-19, ibu hamil penting untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19.

Dokter Irwan Taufiqur Rachman, Sp.OG(K), Kepala Instalasi Maternal Perinatal RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, menjelaskan saat hamil imun menjadi menurun dan ibu hamil banyak memproduksi sitokin, yang mana penyakit COVID-19 dapat mengalami perburukan apabila dalam tubuh inangnya terjadi peningkatan sitokin.

Baca Juga: DI Yogyakarta Targetkan Vaksinasi Rampung 100 Persen pada Oktober

1. 51,9 persen ibu hamil yang terinfeksi COVID-19 tidak memiliki gejala

ilustrasi ibu hamil (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebanyak 51,9 persen ibu hamil yang terinfeksi COVID-19 tidak menunjukkan gejala. 72 persen infeksi terjadi pada kehamilan 37 minggu. Selain itu, 45 persen membutuhkan perawatan intensif dan angka kematian sebanyak 3 persen.

"Yang belum sempat lakukan vaksin, ayo vaksin. Karena saya melihat kehamilan ini juga merupakan komorbid terhadap kemungkinan terjadinya perburukan," ungkapnya dalam Webinar LIVEDOKTER yang digelar Kagamadok FKKMK UGM pada Minggu (8/8/2021).

2. Strategi penanggulangan COVID-19 pada ibu hamil

Ilustrasi ibu hamil (pexels.com/Pixabay)

Menurut Irwan, pada ibu hamil yang sehat, 3M wajib dilakukan, yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Lalu, ketika ibu hamil ada gejala maka harus dilakukan 3T, tracing, testing dan kalau positif dilakukan treatment.

Kalau ternyata perempuan hamil menderita COVID-19, maka harus segera dilakukan perawatan. Kalau sembuh maka dikembalikan ke masyarakat.

"Itu mengapa, vaksinasi ini menjadi hal yang kita tunggu-tunggu sebenarnya," katanya.

3. Beberapa vaksin yang direkomendasikan untuk ibu hamil

Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Irwan mengungkapkan, vaksin yang ada saat ini berangkat dari penelitian vaksin terhadap virus corona sebelumnya. Untuk bahan yang digunakan bisa dari whole inactivated, sub-unit vaccine, komponen virus itu, juga bisa diambil dari asam nucleic.

Jika dilihat, platform vaksin saat ini adalah berbasis protein virus. Menurut Irwan, dari setiap percobaan yang digunakan saat ini, memang tidak banyak menggunakan ibu hamil dan menyusui.

"Perlu diketahui bahwa saat ini penelitian tentang keamanan vaksin COVID-19 pada ibu hamil masih terbatas (masalah etik)," katanya.

Menurut Irwan, untuk vaksin yang sudah masuk ke Indonesia yang direkomendasikan untuk ibu hamil diantaranya Sinovac, Pfizer, Moderna, J&J Janssen.

"Pada ibu hamil, yang dilarang adalah pemberian vaksin hidup, karena kontra indikasi," terangnya.

Baca Juga: Pemda DIY Targetkan Semua Pelajar Divaksin pada Akhir Agustus

Berita Terkini Lainnya