TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kebanyakan Minum Air Putih, Ini yang akan Terjadi di Tubuhmu! 

Kebanyakan minum sebabkan ginjal tak bisa jalankan tugasnya 

ilustrasi minum air putih (IDN Times/Mardya Shakti)

Minum air putih menjadi aktivitas wajib dilakukan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Salah satunya agar organ tubuh dapat berfungsi dengan baik. Tapi tahukah kamu, kebanyakan mengonsumsi air putih justru akan menyebabkan keracunan? Kok bisa, dan apa penyebabnya? Yuk kita cari tahu.  

Baca Juga: 5 Kebiasaan Sehat Ini Bantu Buang Air Besar Jadi Lancar 

1. Kebanyakan minum sebabkan ginjal tak bisa jalankan tugasnya dengan baik

ilustrasi minum air putih (freepik.com/pressfoto)

Keracunan bermula saat tubuh menerima banyak air, ginjal yang berfungsi untuk menetralkan tidak mampu melakukan tugasnya dengan cepat sehingga mulai mengencerkan elektrolit terutama natrium dalam darah.

Dikutip Antara, kondisi ini berbahaya lantaran kadar natrium darah turun dengan cepat yang menyebabkan perubahan neurologis seperti halusinasi dan kebingungan. Meski jarang terjadi, keracunan air bisa menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.

 

2. Ini pemicu keracunan air

ilustrasi minum air putih (unsplash.com/Nigel Msipa)

Pakar pengobatan darurat di Rutgers New Jersey Medical School, Lewis Nelson, MD, memaparkan orang dewasa perlu minum air sekitar 2,7 hingga 3,7 liter cairan sehari. Cairan bisa berasal dari air putih, makanan, dan minuman lainnya.

Pemicu terjadinya keracunan air, apabila seseorang minum lebih dari tiga sampai empat liter air dalam waktu singkat seperti satu atau dua jam.

3. Kecenderungan terjadi pasca olahraga

Ilustrasi Lomba Lari (IDN Times/Mardya Shakti)

Keracunan air cenderung terjadi pada orang dewasa yang melakukan lari maraton, melakukan pelatihan militer dan memiliki kondisi kesehatan mental seperti polidipsia psikogenik atau minum air secara kompulsif dan skizofrenia.

Gejala yang dirasakan antara lain sakit kepala, bingung, mual, muntah dan seseorang menjadi lupa. Jika tidak segera diobati, maka kondisi ini dapat menyebabkan gejala lain, seperti bicara menjadi cadel, lemah, halusinasi, kram otot, gangguan fungsi otak, kejang dan koma.

Berita Terkini Lainnya