Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Sayuran yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

berbagai jenis sayur (unsplash.com/ Sharon Pittaway)
berbagai jenis sayur (unsplash.com/ Sharon Pittaway)

Sayuran memberikan kandungan gizi penting untuk kesehatan. Kebutuhan vitamin dan mineral dapat terpenuhi dengan mengonsumsi sayuran setiap hari.

Namun, beberapa sayuran ternyata mengandung jumlah karbohidrat, lemak dan kalori tinggi sehingga tidak baik bagi mereka yang memiliki diabetes. Nah, ini dia deretan sayuran yang harus dihindari penderita diabetes.

1. Kentang

kentang ukuran sedang (unsplash.com/ Eric Prouzet)
kentang ukuran sedang (unsplash.com/ Eric Prouzet)

Ketang merupakan menu favorit untuk makanan pokok maupun camilan. Sayangnya, kentang dipenuhi karbohidrat dan pati yang dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang tentu saja tidak baik bagi penderita diabetes.

Salah satu penelitian pada jurnal Nutrients menyatakan bahwa satu kentang ukuran kecil memiliki 30 gram karbohidrat dan satu kentang ukuran sedang memiliki 40 gram karbohidrat. Kentang yang digoreng memiliki kandungan lebih berbahaya karena tambahan lemak pada minyak. Kandungan karbohidrat kentang juga dapat menyebabkan penambahan berat badan yang tidak baik bagi penderita diabetes.

2. Kacang polong

satu cangkir kacang polong (freepik.com/ 8photo)
satu cangkir kacang polong (freepik.com/ 8photo)

Kacang polong sering digunakan dalam bahan sup, salad, dan nasi goreng. Meskipun berukuran kecil, ternyata kacang polong memiliki jumlah karbohidrat tinggi dan dapat berbahaya bagi penderita diabetes bila dikonsumsi secara berlebihan.

Dilansir Beat Diabetes, Dr Sharon Baisil menyatakan secangkir kacang hijau memiliki 20 gram kandungan karbohidrat. Jika dikonsumsi berlebihan oleh penderita diabetes, kandungannya dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Oleh karena itu, kacang polong dapat dinikmati penderita diabetes hanya dengan pengawasan ketat dan porsi kecil.

3. Jagung

tiga tongkol jagung (unsplash.com/ Virgil Cayasa)
tiga tongkol jagung (unsplash.com/ Virgil Cayasa)

Jagung gemar digunakan dalam bahan sup sayuran maupun dibakar sebagai jagung manis. Sama seperti sayuran berbahaya bagi diabetes lainnya, jagung memiliki kandungan karbohidrat tinggi. Satu tongkol jagung mengandung 17 gram karbohidrat.

Jagung manis dapat lebih berbahaya karena jumlah glukosa yang lebih tinggi. Jagung dapat dengan aman dikonsumsi dalam porsi sedikit, dan direkomendasikan untuk dipadukan dengan makanan berprotein dan berserat tinggi.

4. Daun bawang prei

bawang prei (freepik.com/ freepik)
bawang prei (freepik.com/ freepik)

Daun bawang sangat umum digunakan dalam makanan, sehingga penderita diabetes harus sangat berhati-hati dalam mengonsumsi makanan yang mengandung daun bawang prei. Pada 100 gram bawang prei mengandung 14 gram karbohidrat dan hanya 1,8 gram serat makanan.

Kandungan karbohidrat bawang prei juga dapat menyebabkan gas dan kembung. Bagi penderita diabetes, disarankan untuk mengganti bawang prei dengan bawang bombai atau bawang merah yang lebih aman dikonsumsi.

5. Labu madu

labu madu (unsplash.com/ Nick Collins)
labu madu (unsplash.com/ Nick Collins)

Labu madu atau labu kuning, banyak ditemukan dalam berbagai hidangan sayuran dan tumisan di Indonesia. Meskipun memiliki kandungan serat, labu muda memiliki jumlah yang sedikit bila dibandingkan dengan karbohidrat.

Labu madu mengandung 16 gram karbohidrat per cangkir, dan kurang dari 3 gram serat. Oleh karena itu, hanya bisa dikonsumsi dalam jumlah sedikit untuk menjaga kestabilan gula darah.

Tidak ada hal berlebihan yang baik, sayuran merupakan makanan penuh nutrisi apabila dikonsumsi dalam jumlah tepat, terutama bagi penderita diabetes untuk selalu memperhatikan kandungan karbohidrat pada sayuran!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us